Cirebon - Tawuran pelajar pecah di Kota Cirebon. Dua kelompok pelajar saling serang di Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Jawa Barat.
Tawuran pelajar itu terjadi Kamis (6/12/2018), pukul 11.10 WIB. Tawuran melibatkan pelajar SMK Negeri 1 Mundu Cirebon dengan SMK Negeri 1 Kota Cirebon. Rombongan pelajar dari SMK Negeri 1 Mundu melakukan penyerangan ke SMK Negeri 1 Kota Cirebon yang berada di Jalan Perjuangan.
Pelajar SMK Negeri 1 Kota Cirebon pun tak tinggal diam, langsung menyerang balik dengan melemparkan batu. Bentrok pun tak terhindarkan. Bahkan, sejumlah fasilitas milik SMK Negeri 1 Kota Cirebon rusak akibat serangan pelajar dari SMK Negeri 1 Mundu.
Petugas keamanan dan masyarakat sekitar berusaha membubarkan para pelajar yang terlibat tawuran.
"Ya awalnya rombongan anak-anak SMK Mundu itu merangsek masuk ke Jalan Perjuangan, akhirnya terjadi tawuran. Saya lihat itu kumpul-kumpulnya jam 10.30 WIB di sekitar Sunyaragi," kata Wahyu (33) salah seorang warga yang menyaksikan tawuran pelajar di Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Kamis (6/12/2018).
sekolah bertindak tegas dalam menyikapi aksi tawuran pelajar di Kota Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
|
Tak sedikit pengendara motor yang memilih berhenti dan berputar arah lantaran takut menjadi sasaran. "Tadi saya berhenti, takut kena batu," kata Wahyu.
Kapolsek Utara Barat Polresta Cirebon AKP Ali Mashar mengatakan pihaknya akan mengundang kedua pihak sekolah terkait tawuran tersebut. Ia mengatakan tidak ada pelajar yang diamankan, lantaran tak ditemukannya senjata tajam.
"Tidak ada yang bawa senjata tajam. Itu sekolah dari SMK Negeri 1 Kota Cirebon dan SMK pelayaran Mundu," ucapnya.
Ali meminta sekolah bertindak tegas dalam menyikapi aksi tawuran pelajar di Kota Cirebon. Bahkan, Ali mendukung agar pelajar yang terlibat tawuran dikeluarkan dari sekolahnya.
Ali mengaku pihaknya belum mengetahui secara persis pemicu terjadinya tawuran antar pelajar tersebut. Menurut Ali, kedua kelompok pelajar tersebut sering terlibat tawuran.
"Ya keluarkan saja dari sekolah. Penyebabnya kami belum tahu, bisa juga karena pelotot-polotan," kata Ali.