PLN Membatalkan Program Kompor Listrik, Pengamat: Gara-gara Banyak Dikritik

POTRETRIAU.com - Pengamat energi menilai PT PLN (Persero) sengaja membatalkan program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik karena banyak mendapatkan kritik dari berbagai pihak.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan PLN terpaksa membatalkan rencana konversi LPG 3 kg ke kompor listrik secara masif karena timbul gejolak di masyarakat.

"Memang ada gejolak di masyarakat ini akhirnya kebijakan (kompor listrik) dibatalkan," ungkap Mamit kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/9).

Menurut Mamit, PLN sebenarnya sudah siap untuk mengonversi LPG 3 kg ke kompor listrik. Sebab, perusahaan pelat merah itu telah melakukan uji coba di dua kota, yakni Solo dan Denpasar.

"Kalau bicara siap, harusnya sudah siap. Program awal kan 300 ribu kompor listrik. Uji coba juga sudah dilakukan di dua kota, jadi sudah siap dari sisi teknis," ujar Mamit.

Meski begitu, Mamit khawatir pembatalan program konversi dari LPG 3 kg ke kompor listrik akan menambah beban PLN untuk menanggung kelebihan pasokan (oversupply) listrik.

"Dengan oversupply 6 GW sampai 7 GW itu jumlah yang luar biasa. Salah satu upaya menaikkan penggunaan listrik kan sebenarnya pakai kompor listrik, sehingga beban oversupply PLN tidak besar," kata Mamit.

Menurut Mamit, PLN harus menanggung Rp3 triliun untuk oversupply listrik 1 GW per tahun. Jika oversupply tembus 7 GW, berarti PLN harus menanggung beban Rp21 triliun per tahun.

"Angka itu membebani PLN, padahal dananya bisa digunakan untuk yang lain yang lebih produktif," terang Mamit.

Senada, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan PLN membatalkan program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik karena banyak mendapat kritikan dari sejumlah pihak beberapa hari terakhir.

"Kombinasi (sebab pembatalan program kompor listrik). Ya bahwa ada kritikan dari masyarakat tapi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari PLN," ujar Komaidi.

Sementara, ia tak setuju jika program kompor listrik akan mengurangi beban oversupply PLN. Menurut Komaidi, penggunaan kompor listrik tak berpengaruh banyak terhadap penyerapan listrik di dalam negeri.

"Konsumsi masyarakat tidak terlalu besar, tidak terlalu mempengaruhi oversupply karena penggunaan yang besar dari industri," jelas Komaidi.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Hal itu dilakukan untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.

"PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal," tutup Darmawan.


Baca Juga