MERANTI, POTRETRIAU.com - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil bersama jajarannya ikut memeriahkan Festival Perang Air imlek 2023 atau juga dikenal dengan nama Cian Cui di Selatpanjang, Kamis kemarin.
Menggunakan becak motor, Bupati beserta istri dan anaknya membaur bersama ribuan masyarakat lainnya berkeliling kota sembari ikut menyiram dan disiram air. Tak pelak orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu pun basah kuyup.
Saat seremonial pembukaan, Adil mengatakan Festival Perang Air tersebut merupakan upaya nyata Pemkab Kepulauan Meranti bersama masyarakat Tionghoa untuk mendedahkan serta menempatkan tradisi tersebut sebagai salah satu ikon pariwisata di Kota Selatpanjang.
"Untuk seluruh lapisan masyarakat, mari bersama-sama kita mendukung suksesnya penyelenggaraan kegiatan festival perang air ini," ajak Bupati.
Selain itu, festival perang air juga, katanya, merupakan salah satu upaya Pemkab untuk mengangkat, memelihara, melestarikan serta menumbuhkembangkan bentuk tradisi masyarakat luas.
"Mari kita dukung budaya lokal ini supaya menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa yang membanggakan. Saya minta jaga ketertiban dan saling bertoleransi antar corak suku bangsa yang ada di Meranti," harapnya.
Tampak juga salah seorang aktor ibu kota asal Kepulauan Meranti, Choky Andriano yang turut hadir dalam kegiatan itu untuk mempromosikan iven tersebut.
"Tahun depan mas Choky, seluruh warga yang ada di Jakarta dibawa ke sini semua. Biar mereka tau di Meranti itu adalah kota yang sangat cinta dengan budaya yang ada di seluruh Indonesia," terang Adil.
Sementara Choky Andriano mengaku kehidupan masyarakat antar etnis si Kepulauan Meranti sangat akur. Hal itu menurutnya terlihat dari hubungan warga Tionghoa dengan multi etnis lainnya.
"Sebelum saya kenal Pak Bupati, saya sudah sempat melihat dia viral di medsos. Tapi saya salut, saya dukung Bupatinya paling berani, dan beraninya untuk masyarakat Meranti, top banget," ujarnya.
Hadir dalam pembukaan tersebut unsur pimpinan Forkopimda Kepulauan Meranti, Sekretaris Daerah Bambang Suprianto, para staf ahli, para asisten, pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti, ormas, peserta festival perang air, dan masyarakat lainnya.***