PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution secara resmi membuka forum percepatan penurunan angka prevalensi stunting.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Pangeran, Pekanbaru ini, sekaligus menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tingkat Provinsi Riau.
Adapun tema yang diusung pada acara ini "Peningkatan sinergitas dan kolaborasi melalui forum koordinasi percepatan penurunan stunting dan pencapaian program Bangga Kencana".
Dalam sambutannya, Wagubri Edy Natar menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pertemuan yang sangat strategis dan penting tersebut.
"Apresiasi kami sampaikan, kepada tim percepatan penurunan prevalensi stunting seluruh jajaran perwakilan BKKBN Provinsi Riau bersama para mitra kerja lintas sektor perguruan tinggi pihak swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi," ucapnya, pada Kamis (9/2/2023).
Wagubri Edy juga mengapresiasi organisasi keagamaan, dan media massa yang telah berperan secara aktif mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan program Bangga Kencana di Riau.
"Berkat kerja keras bersama, kita telah membuahkan hasil yang baik, berdasarkan survei status gizi Indonesia dengan ditandai turunnya prevalensi stunting dari 22,3 persen di 2021 menjadi 17,0 persen di 2022.
"Tentu turunnya angka rata anak-anak yang dilahirkan menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan kualitas keluarga. Keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam penanggulangan stunting," imbuh Wagubri Edy Natar.
Lebih lanjut dikatakan, masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga, seperti praktek pengasuhan yang kurang baik. Lalu, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi, serta masih kurangnya akses rumah tangga ataupun keluarga untuk mengkonsumsi makanan bergizi.
"Selain dari pada itu, ibu hamil dan balita juga harus mencegah stunting dari hulu dengan menyiapkan remaja putri calon pengantin ataupun calon ibu yang akan memasuki persiapan kehidupan berkeluarga," tuturnya.
Wagubri Edy mengimbau, untuk memastikan setiap remaja putri calon pengantin agar melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.
"Saat ini telah dibentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat Provinsi Riau, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat TPPS tingkat Kecamatan tingkat Kelurahan dan Desa," ujarnya
Selain itu, kata Wagubri, di Provinsi Riau telah terbentuk tim pendamping keluarga sebanyak 3.550 dan tim audit kasus stunting yang melibatkan para ahli atau pakar di setiap kabupaten/kota.
"Dengan demikian kita harus berhasil mencapai dan prevalensi stunting sebesar 14,0 persen pada tahun 2023," pungkasnya.***