POTRETRIAU.com - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih terus berjalan di Provinsi Riau, dengan menyamai garam di awan potensial yang diharapkan bisa membantu curah hujan di wilayah Riau.
Hujan buatan ini diharapkan bisa membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta membasahi lahan gambut di Riau agar terhindar dari kebakaran lahan. Sebab saat ini Provinsi Riau sedang dilanda musim kemarau yang cukup panas dan kering.
"TMC masih terus berjalan tahap kedua untuk antisipasi kebakaran lahan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal kepada CAKAPLAH.com, Sabtu (3/5/2023).
Edy Afrizal mengatakan, hingga saat ini sudah 18 kali shortie atau 14.400 Kg (14,4 ton) garam yang telah disemai di daerah rawan kebakaran dan memiliki potensi awan. Seperti Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Siak.
"Sedangkan untuk sisa cadangan garam sebanyak 10.600 Kg. Kita harap dengan adanya bantuan TMC ini, membantu kita dalam pencegahan maupun penanganan kebakaran lahan di Riau tahun 2023," ungkapnya.
"Karena dengan cuaca panas seperti saat ini potensi kebakaran lahan di Riau cukup tinggi, maka dengan dilakukan TMC kita bisa lebih menjaga lahan gambut tetap basah sehingga terhindar dari kebakaran," tukasnya.