INHIL, POTRETRIAU.com - Harga jual kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir, kian anjlok, akibat menurunnya harga kelapa membuat masyarakat khususnya para petani Kelapa mengeluh (10/11/2018).
Ambo Tang adalah salah seorang Petani Kelapa sekaligus Penampung Kelapa yang tinggal di Desa Pengalihan Enok Kecamatan Enok mengaku lebih memilih tidak memanen hasil kebunnya meski sudah memasuki masa panen dari pada harus menanggung rugi dengan hasil yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan ongkos memanen.
"Kalau kami paksakan tetap dijual justru akan rugi. Memanen kelapa memerlukan biaya yang cukup besar, kalau hasil jualnya sedikit tidak akan sebanding dengan biaya yang kita keluarkan alias tekor," tutur Ambo' Tang, Sabtu (10/11/2018)
Dia Mengatakan, untuk memanen kelapa setidaknya dia harus menyediakan ongkos untuk kendaraan (pompong) dan upah mengupas serta menyolak kelapa karena proses memanen tidak bisa dikerjakan sendiri.
Belum lagi lanjutnya, belum lagi ongkos membawa hasil panen tersebut ke perusahaan. Semua membutuhkan biaya yang cukup besar, sementara harga kelapa per kilogramnya harga berkisar Rp 700-800.
Padahal, pada pertengahan tahun 2017 lalu, harga jual kelapa bulat mencapai Rp3.300 per kilogramnya.
Untuk itu, masyarakat Petani Kelapa meminta kepada pemerintah daerah agar memberikan perhatian serta mencarikan solusi terkait kondisi ini, apalagi hampir 80 persen perekonomian masyarakat Inhil bergantung di sektor perkebunan.
"Pemerintah mesti carikan solusi, karena juga sempat anjlok tapi alhamdulillah normal lagi, sekarang anjlok lagi seharusnya pemerintah melakukan hal yang sama untuk tetap mempertahankan kondisi itu," pintanya.