Tenyata Kerokan Saat Masuk Angin Bahaya Untuk Tubuh

Ahad, 24 Februari 2019

POTRETRIAU.com - Di Indonesia, kerokan bukanlah suatu hal yang asing lagi, bahkan sudah seperti tradisi yang pasti dilakukan kalau sedang masuk angin. Kerokan seringkali dipercaya mampu meredakan masuk angin dengan cepat. Tidak jarang pula orang lebih memilih untuk kerokan dibanding pergi ke dokter atau minum obat.

Kerokan adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk mengatasi masuk angin, dengan menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit, menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alatnya keroknya. Semakin merah hasil yang terlihat, maka semakin banyak pula angin yang keluar, katanya. Apa benar?

Ternyata, sebenarnya kerokan tidak ada dalam literatur medis atau kesehatan. Karena penggunaan metode ini sudah diterapkan sejak lama dan turun temurun, sebagian besar masyarakat menganggap kerokan adalah obat yang manjur untuk memerangi masuk angin.

Kerokan

Meski demikian, terlepas dari kepercayaan masyarakat atas manjurnya kerokan untuk mengatasi masuk angin, ternyata kerokan juga berdampak buruk bahkan bisa membahayakan jika dilakukan terlalu sering.

Berikut adalah bahaya kerokan yang dilansir dari beberapa sumber:

Pori-pori Kulit Melebar

Saat dikerok, maka pori-pori kulit akan mengalami pelebaran. Hal ini dikarenakan saat dikerok, permukaan kulit mengalami pergesekan dengan benda tumpul yangt digunakan sebagai alat keroknya. Pelebaran pori-pori ini akan memudahkan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh, apalagi jika benda tumpul yang digunakan tidak dalam kondisi bersih dan steril.

Memicu Penyakit Stroke

Selain menyebabkan pelebaran pori-pori, kerokan yang dilakukan secara terus menerus juga akan membuat peredaran darah yang tadinya kecil ikut melebar. Keadaan ini juga mampu menyebabkan pembuluh darah semakin melebar bahkan pecah, sehingga bisa memicu penyakit stroke.

Rasa Ingin Dikerok Lagi

Rasa hangat yang dirasakan saat kerokan menimbulkan kenyamanan dan rasa ‘nagih’ untuk sebagian orang. Pada dasarnya, kerokan memang meningkatkan panas tubuh akibat sirkulasi darah yang meningkat, sehingga menimbulkan efek inflamasi atau peradangan. Hal ini yang akan membuat seseorang ingin dikerok lagi dan lagi.

Risiko Bayi Prematur

Untuk Ibu hamil, berhentilah membiasakan diri dengan kerokan karena, melakukan kerokan pada saat hamil akan membuat tubuh memproduksi hormon sitokin yang mampu mempercepat proses kelahiran dan menyebabkan bayi lahir prematur. Hal ini terjadi karena efek inflamasi yang didapat setelah melakukan kerokan.

Nah, itulah beberapa bahaya kerokan saat masuk angin. Walaupun memang kerokan dipercaya mampu meredakan masuk angin, dan membuat tubuh merasa lebih ‘enak’, alangkah baiknya jika tidak melakukanya sering-sering.