Miris, Seorang Pasien Puskesmas Terpaksa Ditandu karena Jalan Rusak Parah

Rabu, 20 Maret 2019

Pasien puskesmas di Pandeglang terpaksa ditandu karena jalan rusak parah. (Foto via Bantennews.co.id)

POTRETRIAU.com - Di tengah gembar gembor pemerintah membangun infrastruktur jalan, nasib miris dialami warga Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. 

Seorang warga yang tengah sakit bernama Junaedi terpaksa harus ditandu menuju puskesmas setempat karena kondisi jalan yang rusak parah.

Adalah jejaring media sosial yang pertama kali mengungkap nasib warga Kampung Leuwi Buled RT 003/RW 003, Desa Leuwi Balang, Kecamatan Cikeusik itu. 

Sebuah foto memperlihatkan bagaimana sulitnya dua orang warga menandu Junaedi dengan diiringi beberapa warga lain melintasi jalanan berlumpur di tengah guyuran hujan.

Dilansir dari laman Bantennews.co.id, Jumhadi, salah seorang kerabat Junaedi mengatakan, anggota keluarganya yang sakit itu terpaksa harus ditandu lantaran akses jalan tidak bisa dilalui menggunakan mobil.

Menurutnya, Junaedi terpaksa ditandu ke Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk mendapatkan perawatan karena penyakit maag yang sudah kronis.

Selain akses jalan rusak, fasilitas kesehatan di puskesmas juga masih banyak kekurangan. Karena itu, ia mengharapkan Pemkab Pandeglang bisa secepatnya memperbaiki jalan rusak dan menambah fasilitas kesehatan di daerahnya.

"Kami hanya menginginkan jalan dan fasilitas pustu dilengkapi, mulai gedung dan peralatan lainnya. Dengan demikian insyaallah kami tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pelayanan sosial," kata Jumhadi sebagaimana dilansir Bantennews.co.id, Selasa (19/3/2019).

Sementara itu, Camat Kecamatan Cikeusik, Dani Ramdani mengamini jika jalan yang dilalui oleh keluarga Junaedi memang dalam keadaan rusak parah. Namun, kata dia, jalan yang rusak hanya 2 kilometer dan itu sudah masuk dalam Musrenbang Kecamatan tahun ini.

"Memang betul kalau jalan menuju Desa Leuwi Balang ada sekitar 2 kilometer yang masih sulit dilalui kendaraan roda empat, dari panjang jalan sekitar 6 kilometer. Insyaallah untuk tahun ini tercover dalam program pembangunan pemkab, karena jalan tersebut masuknya jalan kabupaten," Dani menjelaskan.

Dani mengakui jika warga yang ditandu tersebut pernah dirawat di Puskesmas Cikeusik dan sudah dinyatakan sehat serta diperbolehkan pulang. Namun kemungkinan penyakit pasien kembali kambuh dan terpaksa harus dibawa kembali ke puskesmas.

Dani juga membantah kalau foto pasien yang sedang ditandu bukan sedang menuju puskesmas, melainkan tengah dibawa ke rumahnya di Kecamatan Munjul.

“Ya kita akui memang jalan tersebut sulit dilalui kendaran jadi mungkin itu atas inisiatif keluarga pasien untuk ditandu, tapi pasien tersebut pernah dirawat di Puskesmas Cikeusik dan sudah sehat dibawa pulang oleh keluarganya, mungkin ini kambuh lagi penyakitnya. Tapi yang ditandu itu mereka bukan mau dibawa ke puskesmas tapi mau dibawa ke kampung halamanya, kampung Cigalih, Desa Gunung Batu, Kecamatan Munjul karena pasien tersebut aslinya orang Kampung Cigalih," dia menerangkan. (RSY)