Bunyi Ledakan Beruntun Terdengar saat Aksi di DPR Ricuh

Senin, 30 September 2019

POTRETRIAU.com - Demonstrasi pelajar dan mahasiswa menolak beragam RUU bermasalah, berujung ricuh dengan terdengar ledakan beruntun dari bawah Flyover Slipi, Jakarta, Senin (30/9/2019) malam.

Massa yang telah dipukul mundur oleh polisi di Jalan Pejompongan mengarah ke Bendungan Hilir memberikan serangan secara terus-menerus menggunakan petasan dan kembang api. Polisi yang bertahan di atas Flyover Slipi.

Polisi memberi balasan berupa tembakan gas air mata beruntun. Hal tersebut berjalan mulai pukul 18.30 hingga 18.59 WIB.

Serangan beruntun di antara kedua pihak sempat terhenti selama 8 menit, kemudian ricuh lagi setelah masyarakat menembakkan kembali petasan dan kembang api ke arah atas Flyover Slipi.

Sebelumnya, demo di Jalan Flyover Slipi berakhir ricuh pertama kali pada pukul 16.28 WIB. Para pedemo memulai serangan dengan melemparkan batu ke arah polisi.

Hal tersebut dibalas polisi dengan tembakan gas air mata beruntun sehingga memecah konsentrasi massa masuk ke Tol Dalam Kota yang mengarah ke Grogol dan Senayan.

Demo sempat terhenti, kemudian ricuh kembali pada pukul 17.55 WIB di Jalan menuju Pejompongan.

Seperti yang diketahui, dalam seminggu terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Mereka menuntut tujuh hal dengan tuntutan utama menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, dan RUU Ketenagakerjaan.

Selain itu, mereka mendesak UU KPK dan UU SDA dibatalkan serta disahkannya RUU PKS dan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.


5 Barracuda

Polisi mengerahkan lima kendaraan taktis barracuda dan satu unit water cannon  untul membubarkan massa yang rusuh di sekitar Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin sore.

Kelima kendaraan antihura-hara itu bergerak menuju massa yang bertahan dan melempar benda kepada petugas menuju arah Pejompongan.

Satu unit water cannon juga menyemprotkan air kepada pedemo yang tetap melakukan perlawanan kepada petugas.

Puluhan polisi berkendaraan motor pun ikut dikerahkan memecah konsentrasi massa yang sudah terlihat anarkistis.

Saat ini, eskalasi aksi massa meningkat setelah pedemo melakukan perlawanan kepada aparat, bahkan beberapa orang melemparkan kembang api ke arah polisi.

Pedemo juga sempat menutup Jalan Tol Dalam Kota dari arah Semanggi menuju Grogol, sehingga kendaraan tidak dapat melintasi jalur bebas hambatan itu.

Polisi masih berusaha membubarkan massa yang melakukan perlawanan dengan cara melempar benda dan petasan.