ilustrasi
Pemerintah mau mendorong ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), guna mengangkat harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit hingga di atas Rp 2.000 per kilogram. Setidaknya sampai akhir Agustus ini diperkirakan target itu bisa tercapai.
"Kalau berjalan lancar maka 15 - 31 Agustus selama 2 mingguan itu seluruh harga itu sudah sesuai dengan yang kita harapkan," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kamis (11/8/2022).
Zulhas juga membeberkan beberapa langkah yang sudah dilakukan. Mulai dari menghilangkan pungutan ekspor sebesar US$ 200 Sehingga setidaknya harga TBS terdorong sekitar Rp 600 per kilogram.
Selain itu Kemendag juga menerapkan frekuensi perhitungan ekspor CPO yang biasanya dilakukan per bulan kini menjadi dua mingguan. Sehingga pembayaran pajak yang dikeluarkan tidak sebesar sebelumnya.
"Per dua mingguan nah itu berkurang lagi biasanya bea keluar US$ 288 dollar sekarang hanya US$ 52 dollar berarti ada pajak yang tidak dipungut sekitar US$ 236 maka naik lagi dia sekitar Rp 640 per kilogram, maka mestinya harga TBS itu sudah Rp 2.490 per kilogram.
Tidak hanya itu, Zulhas juga menjelaskan saat ini masih ada pabrikan yang tangkinya masih penuh. Maka percepatan ekspor juga terus dilakukan dimana angka pengali konversi hak ekspor atas pendistribusian DMO CPO volume ekspor sebelumnya hanya 1x5 kini menjadi 1x5x9.
"Jadi sekarang 1x5x9 sama dengan 13,5 kali (rasio volume ekspor) sehingga bulan ini bisa ekspor 4 juta ton CPO," katanya.
Selain itu Mendag juga mengatakan saat ini harga TBS di beberapa wilayah Indonesia seperti di Jambi sudah mencapai Rp 2.034 per kilogram, Riau Rp 2.139 per kilogram. Ditargetkan pada akhir bulan ini harga TBS sudah di atas Rp 2.000 seperti arahan Presiden Joko Widodo.