MALANG, POTRETRIAU.com - MW, siswa kelas II SDN Jenggolo, Kepanjen, Kabupaten Malang, yang dianiaya kakak kelasnya masih tergolek lemas di ruang perawatan rumah sakit. Bocah usia 7 tahun itu mengalami pembengkakan dan pendarahan pada otaknya.
Kabar terkini tentang kondisi MW diungkapkan ayahnya, Edi Subandi. Dikatakan Edi, kondisi anaknya memang tampak berangsur-angsur membaik. Tapi, kabar mengejutkan disampaikan pihak dokter dari hasil CT scan yang keluar Kamis malam (24/11/2022).
"Keterangan dari dokter, hasil CT scan baru dikasih tahu tadi malam jam 19.00-an, untuk hasilnya ada pembengkakan di otak. Ada pembengkakan di otak dan pendarahan hampir menyeluruh, analisanya dokter seperti itu," kata Edi Subandi saat ditemui MPI pada Jumat (25/11/2022) di RSI Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Luka ini pula yang membuat MW terpaksa harus menjalani perawatan lanjutan di dokter saraf. Namun dia tak mengetahui langkah selanjutnya dari tim dokter, karena masih harus menunggu saran-saran setelah ini.
"Disarankan mau dirujuk ke dokter saraf, lanjutan pengobatannya. Langkah-langkah selanjutnya kita juga belum tahu, kita nanti ikut saran dokter," katanya.
Pria berusia 39 tahun menduga luka dalam yang cukup parah di kepala itu akibat tendangan dan adanya benturan. Apalagi dari kondisi fisik luar kepala anaknya terlihat ada benjolan di atas dan bagian belakang.
"Kalau lihat ceritanya Brian ini kayaknya bekas tendangan. Kayaknya bekas benturan karena benjol kepalanya belakang sama atas,” kata dia.
Namun diakuinya kondisi anaknya mulai lahap memakan makanan dan bisa lebih mudah diajak berbicara dibandingkan hari – hari sebelumnya.
Meski demikian kondisi psikisnya masih belum menerima suasana ribut atau bising..
"Bicaranya juga bisa mengeluarkan lebih banyak lagi kata-kata. Cuma masih pusing yang dirasakan, nggak bisa menerima cahaya, sama kebisingan. Jadi matanya itu yang satu kalau kena sinar dia pusing. Yang sebelah kanan matanya itu geser jadi nggak normal, kalau yang sebelah kiri normal," katanya.
Sebelumnya diberitakan seorang siswa kelas II SD di Kabupaten Malang diduga menerima perlakuan perundungan dan penganiayaan oleh sejumlah kakak kelasnya, kelas VI, pada Jumat (11/11/2022).
Korban diseret dari sekolahnya di SDN Jenggolo yang berada di Jalan Raya Sengguruh, Kepanjen, ke Bendungan Sengguruh, tak jauh dari sekolahnya.
Setelah diduga dianiaya, korban ditinggalkan begitu saja sebelum akhirnya ditemukan pencari rumput yang membantunya menyeberangkan kembali ke sekolah. Akibat kejadian itu korban mengeluhkan pusing dan mual, serta harus dilarikan ke rumah sakit (RS) Ramdani Husada, Jatikerto, Kromengan.
Polres Malang telah memeriksa 12 saksi dari terduga pelaku, pihak sekolah, dan orang tua korban. Kepolisian masih berhati-hati menangani dugaan perundungan ini sebab baik korban maupun pelaku masih anak-anak yang dilindungi undang-undang khusus.