PELALAWAN, POTRETRIAU.com - Pemkab Pelalawan memberikan anggaran Rp53 miliar pada APBD 2023 untuk memajukan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Bupati Pelalawan H Zukri Misran menyebutkan meski jabatannya bersama Wakil Bupati Pelalawan Nasarudin terbilang singkat yakni 3,5 tahun, namun tekad untuk memperhatikan daerah pesisir tidak berkurang.
“Itu tiga kali APBD. Namun dua tahun terakhir, kita rutin menganggarkan anggaran besar di pesisir termasuk kecamatan Teluk Meranti. Tahun ini, Rp53 miliar diberikan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan serta ekonomi masyarakat,” ujarnya saat melakukan Safari Ramadhan perdana di Kecamatan Teluk Meranti, Sabtu kemarin.
Menurut Bupati Zukri, dengan jabatan yang sangat singkat, mustahil untuk mewujudkan Pelalawan maju.
“Namun itulah faktanya, kita bekerja keras mewujudkan infrastruktur. Alhamdulillah, infrastruktur jalan penghubung kecamatan sudah mulai diaspal, seperti di Kelurahan Teluk Binjai lalu nanti berlanjut ke Kuala Panduk hingga Pulau Muda.
Memang ada beberapa titik yang menjadi perhatian kita termasuk juga listrik di Pangkalan Terap yang tahun ini diusahakan akan nyala,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Zukri juga menyinggung jalan lintas Bono yang termasuk dalam wewenang jalan provinsi.
Zukri mengaku kondisi jalan Lintas Bono memang memprihatinkan karena bila hujan jalan akan banjir hingga menyulitkan warga untuk melintas. Dari 60 km jalan lintas Bono, belum banyak yang diaspal.
“Sudah banyak warga yang mengeluh ke kami. Kami langsung merespons dengan mengundang PUPR Provinsi turun ke lapangan,” paparnya.
Karena itu, tambah Zukri, kedatangan Wapres beberapa waktu lalu menjadi kesempatan baginya untuk melaporkan kondisi jalan lintas Bono.
“Alhamdulillah sudah direspons Wapres termasuk juga destinasi wisata Bono. Kita berharap tahun ini, jalan lintas Bono diaspal yang anggarannya berasal dari pusat,” ungkapnya.
Zukri berharap dengan majunya infrastruktur akan memberikan efek berganda bagi Pelalawan. “Itu tolak ukur bagi kemajuan daerah. Dengan transportasi lancar, biaya ekonomi bisa ditekan seminimal mungkin hingga bisa berdampak pada kemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan serta pemerataan pembangunan,” ungkapnya.***