POTRETRIAU.com - Menjelang penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi mendatang, KONI Riau menggelar menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) dengan agenda Pemilihan Tuan Rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Riau 2026, yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution, di Pekanbaru, Jumat (6/10) malam.
Musprovlub KONI Riau yang juga dihadiri Ketua Umum KONi Riau, Iskandar Hoesin, Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn Ahmad Syaifuddin, Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Tuan Rumah Porprov XI Riau Khairul Fahmi. Serta seluruh KONI kabupaten/kota, seluruh cabang olahraga (cabor) anggota KONI Riau, dan jajaran pengurus KONI Riau, serta undangan.
Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution saat membuka acara mengatakan, bahwa semakin banyaknya saran dan pendapat tentu akan semakin baik dalam persiapan. Wagubri berpesan kepada tuan rumah yang terpilih agar benar-benar dalam persiapan. Menurutnya, ini adalah peluang kabupaten/kota untuk melakukan yang terbaik.
"Rekan-rekan yang ditunjuk sebagai tuan rumah, harus siap termasuk penyiapan atlet. Ini adalah peluang kabupaten/kota untuk melakukan yang terbaik," ujar Wagubri.
Menurutnya, pembinaan di olahraga tidaklah instan. Semua butuh waktu dan proses yang panjang. Ia berharap, kepada tuan rumah yang terpilih agar benar-benar mempersiapkannya dengan matang. Sehingga pelaksanaan Porprov Riau ini benar-benar berkualitas. “Pembinaan itu tidak bisa instan, olahraga itu keterampilan, keterampilan itu hanya didapat dengan dilatih dan dilatih," tegasnya.
Sementra itu, Ketua umum KONI Riau Iskandar Hoesin, dalam sambutannya mengatakan pada Musprovlub KONI Riau ini agenda utamanya adalah pemilihan tuan rumah Porprov. Ada dua tuan rumah yang mencalonkan diri. Dua calon tuan rumah itu yakni Kabupaten Siak dan Kota Dumai. Ia menyebut, kedua calon tuan rumah layak menjadi tuan rumah. Namun begitu, opsi tuan rumah bersama sudah disampaikan kepada kedua calon.
"Kita merencanakan pelaksanaan porprov ini dilaksanakan di dua tuan rumah. Jika 12 kabupaten/kota bergiliran maka akan memakan waktu yang panjang untuk mendapatkan kesempatan tuan rumah," ujar Iskandar.
Dijelaskan Iskandar Hoesin, dengan adanya dua tuan rumah, pelaksanaan Porprov diyakini akan lebih berkualitas. Masing-masing kabupaten/kota bisa melaksanakan dengan maksimal. Sejauh ini kedua calon tuan rumah sudah mulai menganggarkan untuk pembangunan sejumlah venue pada tahun 2024 mendatang. Bahkan kedua calon tuan rumah dikabarkan sudah bersepakat untuk menjadi tuan rumah bersama pada Porprov XI mendatang.
"Secara informal mereka sepakat untuk calon tuan rumah bersama, tapi itu tetap keputusannya di musprovlub. Sekarang belum pasti," kata Iskandar Hoesin.
Terpisah, Wasekjen KONI Pusat, Brigjen Purn Ahmad Syaifuddin mengatakan, bahwa Porprov adalah salah satu upaya pembinaan prestasi yang sangat strategis. Sebenarnya, pemilihan keprestasian kita ini belum punya referensi yang baik tingkat nasional maupun daerah. Oleh karena itu, porprov ini sangat strategis dalam pembinaan prestasi," ujar Ahmad.
Menurutnya, jika bupati atau walikota tuan rumah tertarik dengan pelaksanaan Porprov ini, maka mereka tidak akan sulit untuk menggelontorkan anggaran. Ia yakin, pelaksanaan Porprov dua tahun sebelum PON akan menghasilkan lebih baik.
"Saya yakin hasilnya akan baik, karena waktunya cukup untuk persiapan dan memang memberikan waktu yang cukup pembinaan. Saya yakin hasilnya akan baik," tutupnya. **