Mahasiwa Meninggal Gara-gara Doyan Makan Mie Instan, Perut Kembung dan Mual

Sabtu, 20 Oktober 2018

POTRETRIAU.com  - Ini bisa jadi warning bagi Anda yang suka, apalagi doyan makan mie instan. Simak fakta berikut dan penjelasannya.

 

Seorang pemuda sekaligus mahasiswa asal Taiwan meninggal dunia karena kebiasaan mengonsumsi mie instan setiap malam.

Mie instan memang kerap menjadi makanan alternatif hampir semua orang ketika kelaparan dan dalam keadaan terdesak.

Persis dengan alasan pemuda Taiwan usia 18 tahun yang tewas karena keseringan mengonsumsi mie instan itu.

Awalnya ia merasa seperti perut kembung, mual dan sakit perut biasa. Lalu kondisinya semakin buruk dan membuat keluarga khawatir.

Setelah dilarikan ke rumah sakit, ia divonis dokter menderita kanker lambung stadium akhir dan harapannya untuk hidup sangat kecil.

Setahun divonis kanker lambung, pemuda itu meninggal dunia karena sel kankernya sudah menggerogoti setiap bagian tubuh.

Ahli onkologi rumah sakit terkait, Dr Gan telah memperingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap serta mie instan karena makanan ini kerap dikaitkan penyebab kanker.

Selain mie instan, sosis dan daging memang sering juga dijadikan alternatif atau konsumsi harian rumah tangga.

Seorang pemuda sekaligus mahasiswa asal Taiwan meninggal dunia karena kebiasaan mengonsumsi mie instan setiap malam.

Mie instan memang kerap menjadi makanan alternatif hampir semua orang ketika kelaparan dan dalam keadaan terdesak.

Persis dengan alasan pemuda Taiwan usia 18 tahun yang meninggal karena keseringan mengonsumsi mie instan itu.

Awalnya ia merasa seperti perut kembung, mual dan sakit perut biasa. Lalu kondisinya semakin buruk dan membuat keluarga khawatir.

Setelah dilarikan ke rumah sakit, ia divonis dokter menderita kanker lambung stadium akhir dan harapannya untuk hidup sangat kecil.

Setahun divonis kanker lambung, pemuda itu meninggal dunia karena sel kankernya sudah menggerogoti setiap bagian tubuh.

Ahli onkologi rumah sakit terkait, Dr Gan telah memperingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap serta mie instan karena makanan ini kerap dikaitkan penyebab kanker.

Selain mie instan, sosis dan daging memang sering juga dijadikan alternatif atau konsumsi harian rumah tangga.

Mungkin banyak yang mengira sosis daging dan daging asap lebih baik dikonsumsi daripada mie instan.

Sosis Picu Kanker Usus

Faktanya, World Health Organization (WHO) menganggap sosis adalah salah satu makanan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan pada 2015 lalu.

Jauh sebelum WHO menyatakan hal tersebut, seorang ilmuwan di Queen's University di Belfast juga mengatakan hal serupa.

Ilmuwan tersebut mengatakan sosis mengandung bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit kanker, khususnya sosis Inggris.

Meski menyoroti sosis Inggris, tetapi berbagai sosis dibuat dari bahan yang kurang higienis.

Bahkan beberapa pabrik pembuatan sosis mencampur bahan-bahan yang seharusnya tak boleh dicampurkan menjadi satu.

Selain sosis Inggris, sosis Bratwurst, sosis andalan masyarakat Indonesia ini juga berbahaya.

Sosis Bratwurst mengandung bahan kimia yang berisiko tak jauh berbeda.

"Sosis mengandung zat nitrat atau nitrit yang sama kandungannya dengan makanan berpengawet lain," ungkap Dr. Marie Cantwell, peneliti kesehatan.

Para peneliti telah memeringatkan hal ini pada para konsumen, sayangnya mereka tak terlalu memerdulikannya.

Padahal kandungan nitrat atau nitrit yang ada pada sosis tersebut sangat berbahaya.

Belum lagi berbagai kandungan di dalam sosis lainnya, seperti daging olahan yang mengandung zat karsinogenik, alkohol, asbes dan arsenik yang memicu perkembangan penyakit kanker.

Ada baiknya jika seseorang mengonsumsi daging secara langsung, dibandingkan makanan olahan seperti sosis karena kandungannya telah bercampur dengan berbagai zat berbahaya.

Daging Asap Pemicu Kanker Perut

Untuk sebagian orang, daging bakar merupakan hidangan yang lezat untuk disantap, tapi sangat bahaya jika kita mengonsumsi daging bakar setiap hari. 

Sebab, pada daging yang dibakar mengandung senyawa kimia Heterocyclic Amines (HCAs) yang tidak baik untuk tubuh.

Senyawa HCAs adalah bahan kimia karsinogenik yang terbentuk dari memasak daging otot seperti daging sapi, babi, unggas, dan ikan.

HCAs terbentuk ketika asam amino dan creatine yang merupakan zat kimia yang ditemukan di otot bereaksi pada suhu memasak yang tingi.

Peneliti telah mengidentifikasi 17 HCAs yang berbeda yang dihasilkan dari memasak daging bakar yang dapat menimbulkan risiko kanker pada manusia.

The United States National Cancer Institute's Division of Cancer Epidemiology and Genetics menemukan hubungan antara orang-orang pengidap kanker perut dengan kebiasaan mengonsumsi daging matang dengan proses pembakaran.

Tuna Bisa Rusak Pencernaan  

Selain daging bakar, makanan lainnya yang berbahaya apabila dikonsumsi setiap hari yaitu tuna.

Meski tuna mengandung tinggi protein, kalsium, zat besi, dan mineral lainnya, tapi tuna memiliki kadar merkuri yang tinggi.

Tubuh yang terkontaminasi merkuri tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, ginjal, jantung, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh.

Merkuri tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tapi bayi dan anak-anak pun berpotensi terkena dampak buruk tersebut yang akibatnya akan menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi dengan perkaya pengetahuan mengenai kandungan yang terdapat pada makanan yang kita makan.

Percuma saja jika telah menerapkan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga ringan setiap hari, tetapi dalam mengonsumsi makanan harian ternyata dapat memengaruhi menurunnya kesetahan tubuh.

Kalau kenyataannya beberapa makanan yang dinilai baik untuk konsumsi harian ternyata justru menyebabkan kanker hingga memicu kematian.