POTRETRIAU.com - Seorang mahasiswi asal Blora, Jawa Tengah (Jateng), berinisial W (22) bersama ibunya Selasa (22/10/2018) mendatangi Mapolda DIY.
Kedatangan W ini untuk melapor karena telah diancam dan dipaksa berhubungan badan oleh seorang sopir travel saat melakukan perjalanan menuju Yogyakarta.
Pengacara korban yang turut mendampingi saat melapor ke Polda DIY, Dedi Tri Wijayanto menyampaikan peristiwa yang dialami kliennya terjadi pada Senin 15 Oktober 2018.
"Kejadiannya seminggu lalu, saat korban dari Blora ke Yogyakarta ," ujar Dedy Triwijayanto SH saat ditemui Kompas.com di Mapolda DIY, Senin (22/10/2018).
Dedy menjelaskan awalnya korban berangkat dari Blora menuju Yogyakarta dengan jasa travel. Korban ke Yogyakarta untuk kuliah.
"Korban ini mahasiswi salah satu perguruan tinggi Yogyakarta. Dari Blora ke Yogyakarta untuk kuliah," ucapnya.
Menurutnya dari cerita korban, saat berangkat dari Blora, Jawa Tengah didalam mobil bersama Tiga orang penumpang lainya.
Namun dari Solo menuju Yogyakarta, korban hanya tinggal bersama dengan sopir travel.
"Tiga orang penumpang turun di Solo, sehingga tinggal korban bersama dengan sopir travel. Posisi korban duduk di depan, di sebelah sopir," ucapnya.
Sesampainya di Yogyakarta, lanjutnya, sopir travel tidak langsung mengantarkan korban ke alamat kosnya. Sopir travel justru membawa korban ke Kaliurang, Sleman untuk mengantarkan barang.
"Harusnya mengantarkan korban dulu, lebih dekat, tapi malah menuju ke Kaliurang, alasannya mau mengantarkan barang," bebernya.
Usai mengantarkan barang, mobil berhenti di area persawahan yang sepi. Sopir lalu mengancam dan memaksa korban berhubungan badan.
Di dalam mobil tersebut korban melakukan aksinya. Korban sempat berontak dan melakukan perlawanan.
"Kejadiannya sekitar jam 23.00 Wib, dilokasi daerah persawahan, gelap dan sepi. Sopir memaksa, mengancam, korban sempat melakukan perlawanan," urainya.
Disampaikanya setelah kejadian, korban diantarkan ke kosnya. Korban juga sempat diancam supaya tidak melaporkan kejadian tersebut.
"Korban dan sopir travel tidak saling kenal, baru pertama kali itu bertemu, korban sampai saat ini masih trauma. Ini tadi kita bawa bukti hasil pemeriksaan dokter," pungkasnya.