Bupati Inhil Sebut sedang Susun Strategi Setiap Desa Miliki Bumdes, Upayakan Jual Kelapa setelah Dio
TEMBILAHAN - Menyikapi harga jual kelapa bulat yang semakin anjlok, Bupati Inhil, HM Wardan mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil bukan hanya berdiam diri dan tidak memperdulikan permasalahan ini.
Hanya saja, untuk menstabilkan harga kelapa bukan wewenang dari Pemkab Inhil. Namun demikian, Pemkab terus mencari strategi agar petani tidak melulu menjual kelapa bulat, namun diolah terlebih dahulu.
"Kita terus berupaya secara maksimal untuk mencarikan solusinha. Yang jelas persoalan kelapa ini menjadi prioritas kita," ujarnya dihadapan masyarakat Inhil saat Pesta Rakyat di Lapangan Gajahmada Tembilahan, Minggu (25/11/2018).
- IPW sebut penunjukan Badrodin bisa redakan konflik di tubuh Polri
- Rizal Ramli: Saya Sudah Ingatkan, Pemerintah Sibuk Membantah
- Penentuan Nasib merpati Yang Pernah Jaya Di tahun 90-an di Perpanjang Hingga 17 Oktober 2018
- 5 Trik Licik Penjual Tak Disadari Pembeli
- Harga Kelapa Anjlok Pedagang juga kena imbasnya
Untuk itulah, dikatakannya, saat ini Pemkab tengah menyusun strategi agar setiap desa di Inhil memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang nantinya menjadi tempat pengolahan hasil kelapa.
"Kita upayakan, agar petani tidak lagi menjual kelapa secara utuh. Namun diolah dulu menjadi barang jadi atau setengah jadi," lanjut Bupati.
Ia mengharapkan, di tahun 2019, seluruh desa di Negeri Seribu Parit ini telah memiliki Bumdes.
"Sekarang kita sudah punya 100 Bumdes, semoga di tahun 2019, seluruh desa sudah memiliki Bumdes masing-masing," tukas HM Wardan. ***
Tulis Komentar