POTRETRIAU.com - Para ilmuan berharap planet Mars bisa menjadi rumah kedua bagi manusia, setelah Bumi. Untuk itu, para ilmuan melakukan penelitian beberapa tahun ini bahkan melakukan observasi mengenai planet Mars.

Jika ditanya, apakah bersedia untuk pindah ke Mars atau tidak, mungkin kebanyakan orang akan menolak dengan alasan keterbatasan di awal kehidupan di planet merah.

Namun dengan melihat desain rumah untuk planet Mars, kamu mungkin berpikir ulang. Pasalnya, desain tersebut bahkan jauh lebih mewah dari yang kita bayangkan. Tak sekadar mewah, rumah juga dilengkapi dengan interior yang super canggih.

Ahli perilaku manusia dari University of Pennsylvania, Mars Stephen Petranek dan Profesor David telah membuat tiga desain rumah di planet Mars.

Desain pertama berupa apartemen untuk profesional muda. Tempat tinggal ini akan memiliki taman, jendela-jendela yang gelap, dan atap yang diisi air. Menurut para ahli harganya berkisar £350 ribu atau sekitar Rp7 miliar.

Desain kedua ialah rumah untuk keluarga yang dibangun lengkap dengan garasi. Ada pula beranda bergaya konservatori atau ruang kaca untuk memelihara tanaman. Rumah ini berkisar £650 ribu atau sekitar Rp12 miliar.

Desain ketiga berupa rumah mewah yang dibanderol £2,5 juta atau sekitar Rp48 miliar, rumah ini sangat mewah, lengkap dengan fasilitasnya seperti gym, spa, carport, bahkan ruang bermain.

Guna mengetahui seberapa minat manusia untuk hijrah ke Mars, National Geographic telah mensurvei 2.000 orang mengenai kesediaan hidup di sana. Menariknya, 10 persen responden bersedia pindah sekalipun kesempatan itu baru kemungkinan dapat diwujudkan suatu hari nanti. Bahkan 15 persen lainnya berpendapat membeli properti di Mars lebih menarik daripada di Bumi.

Namun, yang mencadi catatan. Membangun hunian di Mars perlu struktur bangunan yang matang. Seperti di lansir dari laman The Spaces, menyebutkan desain rumah untuk Planet Mars dirancang untuk menangani tekanan atmosfer internal dan tekanan struktural.

Berbeda dengan struktur bangunan di Bumi yang dirancang terutama untuk menangani gravitasi dan angin.

Sumber : Pojoksatu /  Editor : Tenna