BENGKALIS,  POTRETRIAU.com - Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis sudah mulai melakukan sosialisasi dan merealisasikan pemakaian tiket bagi pengunjung kawasan wisata Pantai Indah Selatbaru, sejak beberapa bulan ini.

Langkah ini menurut Disparbudpora, adalah sebagai upaya untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan kualitas pelayanan berupa fasilitas yang ada di kawasan wisata tersebut. 

Kepala Disparbudpora Kabupaten Bengkalis, H. Anharizal menjelaskan, bahwa tiket masuk ke kawasan Pantai Selatbaru sudah diberlakukan sejak 2018 ini, namun pihaknya membutuhkan waktu sosialisasi kepada masyarakat atau pengunjung secara bertahap. Pihaknya juga melakukan kerjasama dengan kecamatan dan desa setempat, serta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkalis, dimulainya masuk harus membeli tiket itu agar masyarakat tidak terkejut. 

"Bagaimanapun juga dengan perubahan ini tentu ada masyarakat yang akan bertanya dan semacamnya. Tujuan utamanya adalah bagaimana tingkat kunjungan ke Pantai Selatbaru lebih meningkat dengan fasilitas yang lebih memadai," ujar Anharizal, Selasa (20/11/2018).

Harga tiket masuk perorang yang disosialisasikan masuk ke kawasan Pantai Indah Selatbaru, dibanderol dengan harga Rp5 ribu termasuk parkir. Sekarang belum ada dibedakan tiketnya, mana yang wisatawan lokal maupun luar, dan masih melihat bagaimana perkembangan hasil sosialisasi penggunaan tiket itu. 

"Pemakaian tiket inipun akan hanya diberlakukan pada saat-saat kunjungan yang ramai saja, seperti pada saat liburan lebaran. Pemberlakuan tiket sementara ini hanya di Pantai Selatbaru saja, sedangkan untuk kawasan pantai di Pulau Rupat belum bisa kita berlakukan karena masih terbatasnya akses," katanya lagi. 

Pihaknya, sambung Anharizal, akan terus membenahi dan melengkapi terlebih dahulu sarana dan prasarananya di lokasi pantai tersebut. Sehingga masyarakat tidak akan terbebani harus membayar tiket ketika akan berkunjung ke Pantai Selatbaru. 

"Kalau sarana kita belum lengkap bagaimana kita akan meminta masyarakat yang masuk harus membayar tiket?. Dan kita sifatnya masih sosialisasi dan efektifnya kapan?, masih berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat serta Bapenda waktunya," pungkasnya