Siapa Saja Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2018 dan Dari Mana Sumbernya

POTRETRIAU.com - Hartono bersaudara telah menjadi orang terkaya di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Ada pula nama baru di daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes.

Kekayaan mereka US$35 miliar atau sekitar Rp508 triliun.

"Daftar tahun 2018 ini istimewa karena ada empat pendatang baru, dan dua di antaranya relatif masih muda," kata pemimpin redaksi Forbes Indonesia, Taufik Darusman, kepada Famega Syavira dari BBC News Indonesia, Kamis (13/12).

Salah satunya adalah Danny Nugroho, presiden PT Bank Capital Indonesia, yang baru berusia 43 tahun, masuk ke peringkat 38 dengan kekayaan US$790 juta (Rp11,4 triliun).

Selain itu ada pula Benny Tjokrosaputro (49 tahun), cucu pendiri Batik Keris, di urutan 43 dengan kekayaan US$670 juta (Rp 9,7 triliun). Benny membangun perumahan dan hotel di berbagai kota di Indonesia.

"Selain itu, kebanyakan mereka yang masuk di daftar berhasil mempertahankan posisinya, menunjukkan bahwa mereka sudah mantap di masing-masing lini bisnisnya," kata Taufik.

Ini bisa dilihat dari posisi Hartono bersaudara yang telah menjadi orang terkaya di Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Michael Hartono, yang bersama Budi Hartono tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Dalam foto ini Michael sedang bertanding bridge di Asian Games 2018.

"Jaraknya sangat jauh dengan peringkat dua, sehingga posisi mereka akan sangat sulit digeser. Meski demikian, konglomerat lain sangat berpotensi meningkatkan jumlah kekayaan mereka dalam jumlah besar meskipun tidak mengungguli peringkat pertama," kata Taufik.

Berikut ini nama-nama sepuluh orang terkaya di Indonesia dan sumber kekayaannya.

1. R Budi dan Michael Hartono, US$35 miliar (Rp508 triliun)

Sekitar 70% kekayaan mereka berasal dari Bank Central Asia.

Keluarga ini juga pemilik perusahaan produsen rokok, Djarum, elektronik Polytron dan real estate. Hartono bersaudara juga ada di peringkat lima dalam daftar keluarga terkaya Asia 2017.

2. Susilo Wonowidjojo US$9,2 miliar (Rp133 triliun)

Susilo (62 tahun) naik ke peringkat dua karena meningkatnya harga saham Gudang Garam, perusahaan yang memperoduksi sekitar 70 miliar batang rokok setiap tahunnya.

Susilo Wonowidjojo naik ke peringkat dua karena meningkatnya harga saham Gudang Garam, perusahaan yang memperoduksi sekitar 70 miliar batang rokok setiap tahunnya.

Keluarga Wonowidjojo juga berinvestasi di kelapa sawit melalui Makin Group.

3. Eka Tjipta Widjaja US$8,6 miliar (Rp124 triliun)

Tahun ini kekayaan Eka Tjipta (95 tahun) turun US$500 juta, sehingga Eka Tjipta pun turun ke peringkat tiga.

Kekayaan Eka berasal dari grup Sinar Mas yang bergerak di industri kertas, agrobisnis, telekomunikasi, real estate dan layanan finansial.

4. Sri Prakash Lohia US$7,5 miliar (Rp108 triliun)

Sri Prakash (66 tahun) pindah ke Indonesia dari India pada tahun 1970-an. Naik ke posisi empat seiring peningkatan harga saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.

Produk yang dihasilkan perusahaannya antara lain pupuk, bahan mentah tekstil dan sarung tangan medis.

5. Anthony Salim US$5,3 miliar (Rp76,9 triliun)

Anthoni Salim (69 tahun) adalah kepala Grup Salim, yang memiliki lebih dari 50% saham Indofood.

Grup Salim memiliki pula firma investasi First Pacific di Hong Kong, pabrik roti di Singapura, dan perusahaan perdagangan di Cina. Kekayaannya tahun ini turun US$1,6 miliar

6. Tahir US$4,5 miliar (Rp65 triliun)

Tahir (66 tahun) adalah bos Mayapada Group, perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, rumah sakit, dan real estate.

Dia juga memiliki sebagian lisensi Forbes Indonesia yang menerbitkan daftar orang terkaya ini.

7. Chairul Tanjung US$3,5 miliar (Rp50,8 triliun)

Chairul Tanjung (tengah) dikenal sebagai pengusaha yang aktif di bidang media, perbankan, dan supermarket.

CT Corp milik Chairul Tanjung (56 tahun) dikenal sebagai perusahaan pemilik stasiun TV, Bank Mega dan jaringan supermarket.

Perusahaan itu juga mengelola beberapa waralaba seperti Wendy's, Versace dan Mango.

8. Boenjamin Setiawan dan keluarga US$3,2 miliar (Rp46,4 triliun)

Boenjamin (85 tahun) mendirikan Kalbe Farma tahun 1966 di garasi rumahnya hingga kini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Dr Boen punya gelar doktoral bidang farmasi, dan juga memiliki 12 rumah sakit Mitra Keluarga.

9. Jogi Hendra Atmaja US$3,1 miliar (Rp45 triliun)

Jogi Hendra Atmaja (72 tahun) memiliki Grup Mayora, salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia yang menjual kopi, biskuit, permen dan lain-lain. Merek Mayora juga dijual di 90 negara di dunia dan mempekerjakan 30.000 orang.

10. Prajogo Pangestu US$3 miliar (Rp43,5 triliun)

Prajogo Pangestu (74 tahun) adalah pemilik PT Barito Pacific dan Chandra Asri, yang merupakan produsen petrokimia terpadu terbesar di Indonesia.

Kiat sukses dari perempuan terkaya di Indonesia

Perempuan terkaya

Hanya ada dua perempuan dalam 50 besar, yaitu Arini Subianto (47 tahun) di peringkat 44 dengan kekayaan Rp9,6 triliun. Baca wawancara BBC Indonesia dengan Arini Subianto di artikel ini.

Perempuan terkaya kedua adalah Kartini Muljadi (88 tahun) di peringkat 49 dengan harta Rp8,8 triliun.

Kartini memiliki Tempo Group, induk usaha PT Tempo Scan Pacific. Dia juga pengacara dan mantan hakim, yang hingga kini masih memiliki firma hukum bernama Kartini Muljadi & Rekan.

Menurut Pemred Forbes Taufik, di luar daftar 50 besar masih ada sekitar tujuh hingga delapan perempuan dengan kekayaan yang cukup besar, meskipun tidak sampai US$600 juta.

Menurut Taufik, daftar ini disusun berdasarkan jumlah saham yang dimiliki, dikalikan nilai saham.

"Ditambah info yang disuplai oleh sumber-sumber tertentu, termasuk mereka sendiri," kata Taufik. (BBC)


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar