Badai PHK Startup Bakal Lanjut Beberapa Tahun, Ekonom: Bisa Akibatkan Peningkatan Pengangguran Usia

JAKARTA, POTRETRIAU.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, banyak konsekuensi yang harus dihadapi sebagai imbas dari PHK massal ini. Salah satunya yaitu peningkatan angka pengangguran, apalagi RI saat ini tengah berada pada momentum bonus demografi. Kesempatan anak muda untuk bisa bekerja di startup pun jadi semakin sempit.

"Ini bisa mengakibatkan angka pengangguran usia muda di Indonesia yang memang sudah rata-rata lebih tinggi daripada negara Asia Tenggara lainnya. Dan bisa berdampak juga pada daya beli masyarakat, serta bisa berdampak juga kepada pendapatan rumah tangga yang mengalami tekanan tahun depan," kata Bhima, Jumat (25/11/2022).

 

Lebih lanjut, Bhima juga mengatakan, keadaan ini berpotensi menimbulkan histeresis, yakni kondisi dimana pekerja dalam satu bidang pekerjaan tidak bekerja cukup lama, maka ia akan akan kehilangan skill dan butuh waktu untuk mengasah kembali. Dalam hal ini, ia menyoroti talenta digital dalam startup-startup teknologi.

"Indonesia itu memiliki kekurangan talenta digital dalam jumlah yang sangat besar karena banyak sekali pertumbuhan ekonomi digital harus di-support. Tapi di sisi lain, kalau startup teknologi melakukan PHK secara massal, maka mereka yang di-PHK ini bisa menderita histerisis," ujarnya.

Dikhawatirkannya, apabila pertumbuhan ekonomi RI sudah mulai pulih nantinya, maka kekurangan talenta digital menjadi masalah yang cukup serius lantaran para bibit-bibit unggulnya di PHK dari ekosistem digital.

Di sisi lain, Direktur Segara Institut Piter Abdullah memberikan pandangan berbeda. Menurutnya, gelombang PHK di startup tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena kondisi ini hal yang biasa terjadi di industri.

"Gelombang PHK di startup ini tdk perlu dikhawatirkan. Ini fenomena seleksi alam biasa di industri. Yang tersisa nanti adalah startup yang lebih kuat," katanya.

Bahkan, Piter mendapatkan informasi, beberapa karyawan strartup yang terkena PHK oleh salah satu unicorn bahkan bergembira karena mereka dapat pesangon yang besar dan mereka bisa cari pekerjaan ditempat lain. 


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar