Pantang Menyerah, Semangat Bocah yang Merangkak ke sekolah
Sukabumi, POTRETRIAU.com - Semangat luar biasa terpancar dari sosok bocah difabel, Muklis Abdul Kholik (9), siswa kelas 3 SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Pantang menyerah Adul bersekolah membuat bangga Kepala Sekolah SDN 10 Cibadak Epi Mulyadi.
Hujan sekali pun tidak menyurutkan semangat dia untuk sekolah.Kepala Sekolah SDN 10 Cibadak Epi Mulyadi
Epi mengaku sengaja menerima Adul di sekolah formal. Selain lokasinya dekat dengan kediaman Adul, pihak sekolah tidak memandang kondisi keterbatasan fisik.
- Ribuan Personil Gabungan Amankan Doa Bersama Yang dihadiri Lebih Dari Seratus Ribu Orang di Monas
- 7 Manusia Dengan Kelainan Terunik Di dunia
- 9 Wanita Dengan IQ Tertinggi di Dunia
- Miftah Atlit Judo Memilih didiskualifikasi Ketimbang Melepas Hijab
- Mifta Dapat hadiah Umroh Karena Mempertahankan Memakai Hijab
"Ada yang nanya ke saya, kenapa (Adul) diterima, katanya anak itu harusnya masuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun pihak sekolah tidak melihat itu, dia pandai, aktif dan mampu melakukan semua tugas sekolah tanpa kekurangan. Kalau memang anak ini mampu kenapa harus kami tolak masuk sekolah kami," kata Epi melalui sambungan telpon, Sabtu (10/11/2018).
Di mata Epi dan pendidik di SDN 10 Cibadak, Adul sosok aktif dan kerap masuk 10 besar ranking di kelas. "Saya bangga kepada guru-guru yang mendidiknya. Juga kepada teman-temannya yang mempunyai pandangan sama bahwa Adul punya hak dan kemampuan sama untuk mengenyam pendidikan seperti anak seusianya. Tidak ada satupun teman-temannya yang mengolok-olok dia," tutur Epi.
"Guru juga tidak membeda-bedakan, saat dia belajar saat dia mengikuti pelajaran olah raga. Bahkan saat lari, meskipun dengan dibantu tangan, dia itu cepat sama seperti yang lain. Dalam hal ini kami menjalankan kewajiban dengan melayani anak didik kami dengan baik," sambungnya.
Pertimbangan ekonomi keluarga menjadi alasan lain sekolah menerima Adul. Menurut Epi, SLB terdekat berada di lokasi yang cukup jauh dari kediaman keluarga Adul.
"Hujan sekalipun tidak menyurutkan semangat dia untuk sekolah. Dia baru tidak masuk sekolah ketika benar-benar sakit. Namun dia memang jarang sakit karena ketahanan fisiknya yang luar biasa," ujar Epi.
Abdul Hobi Panjat Dinding
Selayaknya anak-anak seusianya yang gemar bermain, Muklis Abdul Kholik (9) mempunyai hobi yang cukup ekstrim yakni panjat dinding. Adul tidak sabar ingin memperlihatkan kemampuan istimewanya itu ke awak media.
Lokasi Adul biasa bermain panjat dinding berada di area lembaga pendidikan Al- Bayan. Jaraknya cukup dekat dari kediaman Adul di Kampung Cikiwul, RT 01 RW 01 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Dia setiap hari sering melintasi tempat panjat dinding yang ada di lingkungan sekolah Al-Bayan, pertama kali coba dia ketagihan untuk manjat. Alhamdulillah, tadi pihak Al Bayan mengizinkan dan meminjamkan peralatan untuk memanjat," kata Pipin (45), ibu asuh Adul, Jumat (9/11).
Tinggi dinding dipanjat Adul sekitar 2,5 meter. Menggunakan peralatan pengamanan, Adul mencengkeram dinding. Beberapa kali dia terjatuh lalu kembali mencoba hingga akhirnya mencapai ketinggian lebih dari setengah tinggi dinding.
"Biasanya sering main aja ke sini, enggak pakai tali-tali ini. Saya senang aja kalau udah naik ke atas lalu nengok lihat pemandangan dari atas," ucap Adul.
Baca juga: Merangkak ke Sekolah, Adul Bercita-cita Jadi Pemadam Kebakaran
Selain memanjat dinding, Adul mengaku senang dengan tempat-tempat tinggi. Seperti undakan tangga hingga tebing-tebing di sekitar rumah. Badannya lincah dan gesit ketika bergerak.
Adul ini memiliki keterbatasan fisik pada kedua kakinya. Meski begitu, semangatnya tetap pergi ke sekolah patut diacungi jempol.
Kisah semangat Adul pergi sekolah viral di media sosial. Penyandang disabilitas ini berangkat ke sekolah dengan cara merangkak menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer.
Tulis Komentar