Prediksi Nasib Bumi 300 Juta Tahun Lagi

POTRETRIAU.com - Lebih dari 300 juta tahun lagi, seluruh benua di Bumi akan saling bertubrukan menjadi satu dan membentuk benua super bernama Amasia.

Bahkan benua yang sangat besar itu diprediksi akan menutupi samudera terbesar di dunia, yaitu Samudera Pasifik.

Prediksi penyatuan benua itu dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Curtin yang mempublikasi penelitian mereka pekan lalu dalam National Science Review. Menurut mereka, prediksi itu dapat menjelaskan geologi masa depan Bumi.

“Selama 2 miliar tahun terakhir, benua di Bumi telah bertabrakan bersama untuk membentuk benua super setiap 600 juta tahun, yang dikenal sebagai siklus superkontinen. Ini berarti benua saat ini akan menjadi satu lagi dalam waktu beberapa ratus juta tahun,” jelas peneliti Chuang Huang, dikutip dari laman Futurism The Byte, Jumat (7/10/2022).

Dalam melakukan prediksi, tim ilmuwan menggunakan model geodinamis 4 dimensi dari lempeng tektonik Bumi untuk mencari tahu bagaimana benua super dapat terbentuk dengan cara yang berbeda-beda.

Dari cara-cara penyatuan benua, introversi dan ekstroversi menjadi cara penyatuan yang paling dilirik. Tim ilmuwan menjelaskan melalui introversi, benua akan menutup lautan internal yang terbentuk sebelum benua super pecah. Kemudian melalui ekstroversi, benua-benua akan menutup lautan super.

Setelah melewati dua cara itu, benua super akhirnya terbentuk. Tim ilmuwan menjelaskan jika cara-cara itu memudahkan untuk memprediksi kapan terbentuknya benua super.

Tim ilmuwan mengungkap melalui ekstroversi, benua super lainnya dapat terbentuk. Samudera Pasifik pun akan hilang karena keberadaan benua super ini. Nasib Samudera Pasifik akan sama seperti Samudera Panthalassa yang telah hilang.

“Superkontinen baru yang dihasilkan telah diberi nama Amasia karena beberapa percaya bahwa Samudra Pasifik akan menutup (berlawanan dengan Samudra Atlantik dan Hindia) ketika Amerika bertabrakan dengan Asia. Benua Australia juga diharapkan berperan dalam hal penting ini. Peristiwa Bumi, pertama bertabrakan dengan Asia dan kemudian menghubungkan Amerika dan Asia setelah Samudra Pasifik ditutup,” jelas Huang.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar