Kasus Tifus Melonjak Tajam, Kadiskes Rohul Serukan Gerakan Bersih-bersih Massal

ROHUL, POTRETRIAU.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Bambang Triono, menyerukan gerakan pembersihan lingkungan secara massal menyusul meningkatnya penyakit Demam Thypoid atau Tifus di seluruh kecamatan di Rohul.

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Rohul pada Bulan Oktober 2022 ini saja sudah terjadi sebanyak 143 Kasus Demam Thypoid di sejumlah Rumah Sakit di Rohul. Sebagian besar penderita Thypoid ini adalah anak-anak dengan Kecamatan Rambah sebagai kecamatan terbesar tingkat kejadiannya.

"Data tersebut berdasarkan laporan dari rumah sakit yang menangani kasus Thypoid kecuali RSUD Rohul yang belum melaporkan jumlah Kasus Thypoid nya ke Diskes," ungkap Bambang Triono.

Dijelaskan Bambang, Demam Thypoid atau yang lebih sering dikenal Tifus merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella thyphi.

Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Dikatakannya, musim penghujan di Bulan Oktober ini menjadi salah satu faktor peningkatan penyakit Tifus dan penyakit lainya seperti DBD. Pasalnya, di musim penghujan, organisme seperti bakteri atau Nyamuk Aides Aegypti dapat berkembang dengan pesat.

"Makanya saya menyerukan kepada masyarakat agar menggalakkan kegiatan pembersihan lingkungan, gerakan pembersihan sarang nyamuk untuk memastikan lingkungan kita benar-benar bersih," imbaunya, Kamis (10/11/2022).

Selain Tifus, peningkatan kasus juga terjadi pada penyakit DBD. Di Bulan Oktober ini saja, Dinas Kesehatan mencatat terdapat 24 Kasus DBD dan diperkirakan akan terus naik hingga Bulan Februari jika gerakan pembersihan lingkungan dan sarang nyamuk tidak segera digalakkan.

Bambang juga menghimbau kepada Puskesmas agar bekerjasama dengan lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren atau sekolah yang bersifat boarding melakukan pemantauan, karena berdasarkan data, banyak anak yang terkena penyakit Tifus ini adalah anak-anak di pondok pesantren.

"Saya himbau kepada Puskesmas dan pemerintahan desa, ayo kita galakkan kembali gerakan gotong-royong pembersihan lingkungan ini, sehingga kita bisa tekan potensi penyakit menular di musim penghujan ini," tutupnya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar