Petani Tomat Mengadu Ke Sandi : Biaya Tanam Rp 1.500 tapi Dijual Cuma Rp 300

sandiaga uno

POTRETRIAU.com - Gabungan Kelompok Tani se Kota Batu dan Pelaku UMKM Malang, bertemu dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno di Lapangan Desa Sidomulyo Batu Malang, Sabtu (23/11/2018). 

Mereka meminta kepada Sandi untuk memperbaiki nasib hidup mereka yang makin terpuruk. Seperti yang dialami Pria bernama Agus Sayur dari DesaJunrejo Batu Malang. 


Agus menyatakan, kondisi para perani tomat sungguh memperihatinkan bahkan kalau bisa dibilang sangat terpuruk. Menurut Agus, sudah tidak masuk akal untuk menanam tomat. 

"2018 ini Pak, keluhan dari petani harga-harga sayur mayur sangat memperihatinkan. Khususnya tomat. Kami panen 100 kg, dengan biaya penanaman perkilo tomat Rp 1.500. Nah saat panen dijual hanya dapat Rp 300 Pak, kebayang rugi kami. Saya bingung Pak, rugi besar," kata Agus. 

Agus juga meminta Sandi untuk kembali menjadikan desanya sebagai penghasil bawang putih. Karena sejak ada impor, tidak lagi banyak yang menanamnya. "Sekarang bawang putih komoditi impor. Bisakah bawang putih jadi komoditas pertanian kami lagi pak," terangnya. 

Sandi yang mendengar penuturan Agus, sempat terhenyak dan diam sejenak. Menurut Sandi, dalam kondisi petani sayur mayur seperti ini seharusnya pemerintah hadir. 

"Ini sungguh ironi. Sangat-sangat. merugikan. Dengan harga tomat anjlok seperti ini, bisa membinasakan. Pemerintah harus hadir. Setiap produksi dibeli dengan harga yang layak," terang Sandi. 

Sandi menyatakan jika dirinya bersama Prabowo Subianto terpilih melayani rakyat Indonesia, akan membuat food station. Para petani akan menjual hasil produksinya ke tempat tersebut. Di food station itu juga akan disediakan food storage, sehingga hasil produksi pertanian bisa lebih tahan lama. 

"Kami akan memulai sebuah sistem food station. Produksi petani tidak akan dibeli dibawah biaya produksi," terang Sandi.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar