Jokowi Kerap Lupa Sebut Nama Wapres, Ma'ruf Amin: Itu Manusiawi, Sama Istri Saja Suka Lupa

POTRETRIAU.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pada tanggal 20 Oktober 2020 lalu, genap berusia satu tahun. 

Berbagai pro dan kontra kerap terjadi dalam setiap kebijakan yang diputuskan.

Di antaranya soal Undang-Undang Cipta Kerja dan penanganan pandemi Covid-19 yang belakangan menyita perhatian masyarakat. Selain itu, kontribusi Ma'ruf Amin di belakang layar kerap dipertanyakan publik.

Ma'ruf Amin jarang tersorong sehingga menimbulkan pelbagai pertanyaan dan penasaran publik. Terlebih lagi Jokowi sempat lupa kepada wapresnya. 

Melalui perbincangan bersamaNajwa Shihab di Mata Najwa, ketua MUI non aktif ini menanggapi persoalan tersebut.

Momen Presiden Jokowi Lupa dengan Wapres

Presiden Jokowi sempat kedapatan lupa dengan keberadaan Ma'ruf Amin, selaku wakilnya selama ini. Hal ini sudah sekian kalinya tertangkap kamera dan menjadi sorotan.

"Yang saya hormati Menko, para menteri. Saya hampir lupa, yang saya hormati bapak Wakil Presiden Republik Indonesia. Kadang-kadang kalau sudah sampai di podium itu. Karena hampir setiap hari saya dengan beliau jadi malah lupa karena sering bersama-sama," kata Jokowi seperti dikutip dari channel YouTube Najwa Shihab dalama acara Penyerahan (DIPA) Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2020', pada 14 November 2019.

Pada kesempatan yang berbeda, publik kembali dikejutkan dengan ucapan Presiden Jokowi yang lebih dahulu memberi kehormatan pada tamu lain, baru Ma'ruf Amin.

"Yang saya hormati ketua, wakil ketua, pimpinan dan anggota PPKRI. Yang saya hormati, mohon maaf pak Wapres, hampir kelupaan. Yang saya hormati bapak Wakil Presiden Republik Indonesia," ujarnya dalam acara 'Kick Off Meeting Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam Pandemi', pada 8 September 2019.

Nah, kemudian momen Presiden Jokowi lupa yang tak disangka oleh publik menimbulkan tanda tanya besar, terkait eksistensi dan kontribusi sang Wakil Presiden.

Najwa Shihab meminta tanggapan kepada Ma'ruf Amin mengenai Jokowi yang sempat lupa keberadaannya.

"Ada momen ketika di Istana saat Presiden Jokowi lupa menyapa Wakil Presidennya. Itu terjadi dua kali, dan itu ditafsirkan macam-macam oleh publik. Kemudian ditambah-tambahi. Dan ceritanya, wah kalau presiden lupa wapresnya, bagaimana rakyat pasti sudah lupa," ujar Najwa.

Ma'ruf Amin memaklumi saat Presiden Jokowi lupa menyebut dirinya. Menurutnya itu sebagai hal yang manusiawi. Ditambah rasa tegang di hadapan banyak orang. Apalagi, Ma'ruf saja pernah mengalami hal sama pada sang istri.

"Lupa itu manusiawi, saya kira. Orang kalau lagi tegang. Lagi menghadapi situasi kan boleh lupa. Sama istri saja saya suka lupa. Kalau lagi situasi tegang. Jadi kalau soal lupa, itu kan tidak berarti," kata Ma'ruf yang langsung ditimpali gelak tawa dari Najwa.

Kendati demikian, Ma'ruf terlihat santai menanggapi isu yang tersebar di masyarakat. Di lain sisi, dirinya selalu merasa dihormati oleh sang presiden dalam beberapa kesempatan. Hingga membuat dirinya canggung.

"Dan beliau sangat menghormati saya. Bahkan terkadang kalau jalan, beliau mendahulukan saya lebih dulu. Jalan, seperti waktu di DPR, waktu Agustus kemarin. Saya merasa kikuk, karena beliau mempersilakan saya lebih dulu," jelas Ma'ruf.

Ma'ruf menimpali kabar yang beredar sebagai persepsi yang dikembangkan untuk menyalahartikan keadaan sebenarnya.

"Makanya kalau dilihat fotonya, saya di depan. Oleh karena itu, balik lagi soal persepsi publik, yang bisa saja diolah, digoyang, ada yang disalah pahami. Jadi buat saya itu persepsi yang berkembang saja," imbuhnya.

Selama ini, masih saja ada yang menilai eksistensi dan kontribusi Wakil Presiden tidak terlihat. Padahal Ma'ruf kerap memimpin banyak rapat bersama para menteri. Serta berkoordinasi dengan tugas yang diembannya.

"Saya mau tanya pak wapres. Persepsi publik bahwa wapres tampak tidak bekerja, bahkan dilupakan oleh presidennya sendiri, itu persepsi yang disalah pahami atau yang disalah pahamkan? Seperti istilah yang pak wapres tadi berikan?," tanya Najwa.

"Ya saya kira tidak benar. Karena saya sering hadir dalam sidang-sidang kabinet terbatas maupun paripurna. Saya juga sering memimpin rapat-rapat koordinasi, dengan menteri, dengan menko. Baik untuk menindaklanjuti arahan presiden, maupun untuk mengevaluasi. Ya kinerja para menteri-menteri. Apalagi yang menjadi koordinasi yang saya ditugasi," papar Ma'ruf.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar