Dalam Mengatasi Banjir, Pemko Pekanbaru Akan Beli Dua Alat Sedot Air

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Mengatasi masalah banjir yang masih kerap terjadi di Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merencanakan pembelian alat sedot air gorong-gorong. Ini sebagai salah satu upaya dalam melaksanakan normalisasi drainase.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota Pekanbaru merencanakan membeli sebanyak dua unit alat sedot air dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2023 mendatang.

Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, rencananya dua alat itu nanti dipakai untuk menyedot lumpur hingga sampah kecil yang tidak bisa dijangkau tenaga manusia dan berada di bawah-bawah jembatan, gorong-gorong. Baca Juga : Perlu Rp80

Apalagi selama ini para petugas kebersihan di lapangan mengalami kendala dalam melakukan normalisasi pada drainase yang ditutup beton oleh pemilik ruko. Saat ini normalisasi terpaksa dilakukan dengan melakukan pembongkaran penutup beton drainase.

”Lokasi kecil dan panjang gorong-gorong itu, kita khawatir oksigen tidak ada. Kita khawatir ketika petugas kita masuk ke gorong-gorong tersebut kekurangan oksigen dan terjadi insiden, jadi ini kita perlu perhatikan dengan membeli alat sedot untuk di bawah gorong-gorong,” kata dia.

Muflihun memperkirakan untuk harga pembelian alat sedot gorong-gorong tersebut tidak mencapai Rp1 miliar, sehingga pihaknya optimistis alat tersebut bisa membantu para pekerja dalam memaksimalkan proses normalisasi drainase yang masih berjalan hingga kini. 

”Kalau untuk harga tidak sampai Rp1 miliar. Tahun depan in sya Allah akan dianggarkan,” ucapnya. 

Apalagi lanjut Muflihun, saat ini terdapat 121 titik banjir yang ada di Kota Pekanbaru, di mana lokasi yang terparah dan terbesar berada di Jalan HR Soebrantas, lalu Jalan Arifin Achmad, Jalan KH Nasution tepatnya di depan UIR, Jalan Riau yaitu di Sungai Sibam dan Rumbai.

”Sekarang ini fokus kita bersama-sama mencari solusi dari masalah ini. Makanya kita langsung aksi lapangan dengan membongkar  parit yang ada di depan UIR, kemudian di Jalan Arifin Achmad. Karena keterbatasan tenaga, ini kita angsur-angsur,” tambahnya. 

Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, khususnya di kawasan parit dan drainase karena akan menyebabkan aliran air yang ada terganggu dan mengakibatkan terjadinya banjir semua kawasan. 

Pasalnya dalam penanganan banjir ini semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama menjaga kebersihan agar tak ada lagi banjir.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar