Kesal dengan PT DSI, petani Siak mengaku kader Gerindra nekat makan bola lampu
SIAK, POTRETRIAU.com - Belasan petani Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, meminta pemerintah setempat untuk menyelesaikan masalah konflik lahan dengan perusahaan perkebunan PT Duta Swakarya Indah (DSI).
Bahkan dalam aksinya, salah seorang petani, Arkadius (59) nekad makan kaca bola lampu meminta perhatian Bupati Siak, Gubernur, Kapolri hingga Presiden. Ia juga mengaku sebagai kader Partai Gerindra dan meminta Ketua Umumnya Prabowo Subianto untuk menyampaikannya ke Presiden Joko Widodo.
"Saya mohon kepada Bapak Prabowo bangunkan Pak Jokowi, Pak Kapolri, Pak Kapolda. Tuntaskan Pak, hitam putihkan masalah PT DSI ini Pak. Ini bapak tahu ini pak?," katanya sambil membenturkan bola lampu ke kepalanya lalu memakan serpihannya.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Tokoh masyarakat Mempura, Ujang Jaya Mesra mengatakan bahwa masyarakat telah berada lebih dulu lahannya. Lalu datang PT DSI menguasai lahan dan ketika masyarakat panen kelapa sawit nya yang ditanamnya sendiri malah dilaporkan ke pihak berwajib.
"Aturannya jika ada masyarakat yang punya lahan dalam izinnya, wajib di"inclave", tapi hari ini itu tidak terjadi, dan tak pernah dilaksanakan PT DSI," katanya.
Ada 80 kepala keluarga yang punya lahan seluas 191 hektare bermasalah dengan PT DSI. Sementara masyarakat mengaku punya alas hak atas tanah tersebut baik itu surat keterangan ganti rugi hingga sertifikat hak milik.
"Kami mengimbau kepada Pemkab Siak
agar bisa menyelesaikan masalah masyarakat yang sudah berlarut-larut dan tak ada titik temunya. Gubernur Riau yang juga pernah menjabat bupati Siak agar dapat membantu, karena dengan permasalahan ini beban Masya rakat semakin terganggu. Kemana lagi masyarakat harus mengadu," ujarnya.
Sementara itu, Humas PT DSI, Asun ketika dikonfirmasi tidak bisa dihubungi melalui telepon selulernya***
Tulis Komentar