Indonesia Diharapkan Punya Teknologi Untuk Selesaikan Masalah Sampah Plastik di Laut
JAKARTA, POTRETRIAU.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap, Indonesia segera memiliki teknologi yang dapat memudahkan penyelesaian masalah sampah plastik di laut.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah telah berhasil mengumpulkan 35,5 persen sampah plastik yang mengapung di permukaan laut. Namun demikian, sampah plastik yang berada di dasar laut belum terselesaikan.
"Sekarang kita ingin plastik itu dibuat bisa mengambang sehingga tidak turun ke bawah agar lebih mudah di-collect. Teknologi ini sedang kami pelajari dan berharap bisa segera produksi, kita harap perusahaan plastik menggunakan teknologi ini dan semua," ujar Luhut saat pembukaan fasilitas daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
- JPO di Jalan Sudirman Akhirnya Diperbaiki, Setelah Ada Korban Jiwa
- Hendak Mandi, Seorang Anak di Bengkalis Terkejut Melihat Tubuh Ayahnya Tergantung
- 250 Hektar Lebih Lahan Terbakar di INHIL
- Warga temukan 2 Jenazah Pria Tanpa Busana Mengambang di Sungai Cimanuk
- Aksi Cepat Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Palu Mendapat Pujian Dari SBY
Luhut menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling maju dalam masalah penanganan sampah plastik.
Dia berharap, pada 2025 mampu menyelesaikan 70 persen permasalahan sampah plastik di laut.
Luhut mengatakan, telah membangun refuse derived fuel (RDF) di 52 titik di seluruh Indonesia, khususnya pada destinasi wisata sehingga daerah tersebut akan bebas dari sampah plastik.
"Semua tourist destination akan kita bangun, nanti Kuta dan segala macamnya itu tidak akan ada sampah lagi," katanya.
Luhut menyampaikan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang tegas terhadap masalah lingkungan. Hal ini sempat disampaikan oleh Luhut dalam forum di Davos, Swiss pada Januari.
"Masalah lingkungan ini jangan hanya bicara saja tapi konkretnya apa. Kami sudah bikin tadi replanting mangrove 600 ribu hektare, itu akan selesai tahun 2024, ini bukan pekerjaan satu orang saja dan saya berharap semua bisa satu padu," katanya.***
Tulis Komentar