PT Pancanaka Tuah Madani Akan Selesaikan Persoalan Sampah di Pekanbaru

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - PT Pancanaka Tuah Madani resmi teken Memorandum of Understanding (Mou) dengan perusahaan asing asal Jerman dan Singapura untuk investasi pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru.

"Saat ini kita tahu bahwa sampah itu sangat besar volumenya, dengan teknologi yang kita ciptakan ini nantinya akan bisa memproduksi berbagai produk, diantaranya ada pupuk, ada energi dan lainnya," ucap Direktur Utama PT Pancanaka Tuah Madani, Bismar Rambah.

Usai penekenan MoU, dikatakan Bismar, untuk proses selanjutnya, pihaknya akan melakukan studi bersama dan percepatan menuju Pemerintah Daerah yang memiliki guideline.

"Kita tidak ingin mengabaikan regulasi yang ada, tapi kita juga ingin waktunya terukur. Setelah adanya kontrak kerjasama tentu kita akan melakukan groundbreaking di tahun ini, rencananya di TPA Muara Fajar," jelasnya.

Ditambahkan Presiden Komisaris PT Pancanaka Tuah Madani, Asri Auzar mengatakan permasalahan sampah di Kota Pekanbaru adalah persoalan paling krusial selain banjir dan infrastruktur jalan.

"Atas nama masyarakat, kita bantu Pemerintah Kota Pekanbaru menyelesaikan sampah. Kita carikan solusinya agar ini juga bermanfaat bagi ekonomi masyarakat juga. Kita gandengan investor Jerman dan Singapura menanamkan modalnya," kata Asri Auzar.

Asri mengatakan Pemko Pekanbaru juga menyambut baik atas MoU yang diberikan pihaknya sepanjang tidak merugikan masyarakat. "Pak wali menyatakan siap mendukung, asal ini tidak sekedar janji, jangan ketika sudah teken kontrak dan ternyata gagal, kan pak wali yang malu," katanya lagi.

Jika kontrak kerjasama rampung dalam 3 minggu ke depan, Asri menyebutkan akan segera melakukan pemancangan pertama yang diresmikan langsung oleh Menko Ekuin dan Menteri Perindustrian.

"Kalau pak Luhut bisa, kita akan undang beliau ke Riau. Ini benar-benar murni investasi dari pihak swasta untuk membantu Pemko Pekanbaru," ujar Asri.

"Kita menciptakan lapangan pekerjaan, kita daur ulang kembali sampah itu sehingga menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat. Setelah ini berdiri, Pemulung boleh datang ke kita, kita berikan beasiswa," tambahnya.

Dikatakan Asri Auzar, untuk proyek pabrikasi MoU ini senilai Rp700 miliar, dengan total keseluruhan mencapai Rp1 triliun. "Seluruh pembiayaan dan teknologinya kita yang tanggung, setelah 25 tahun berjalan, akan kita serahkan ke Pemko," pungkasnya.

Disamping itu, Perwakilan Kadin Indonesia, Taridi Ridho yang turut hadir saat proses teken MoU di Ruang Multimedia, Komplek MPP Pekanbaru menyebutkan pihaknya siap membantu persoalan sampah di Pekanbaru.

"Kami memilih teknologi yang paling tepat, dan teknologi ini bernama sirkular ekonomi. Teknologi dari Jerman dan Singapura ini, sampah tak hanya dibakar, tapi bisa digunakan kembali dengan tepat, sampah itu dibersihkan kembali, dikemas dan kemudian diekspor dan untuk sampah organiknya bisa dijadikan pupuk kompos,bio disel dan lainnya," ucapnya.

Dikatakannya lagi, investasi ini juga berpeluang membuka proses ekspor dari Pekanbaru. Selain itu, perusahaan asal Jerman dan Singapura ini juga menyetujui 60 persen mesin-mesin diproduksi di Indonesia.

"Jadi yang didatangkan dari Eropa itu hanys teknologi yang tinggi, seperti alat sensor dan alat pengubah sampah menjadi energi," katanya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar