Kabut Asap Selimuti Langit Pekanbaru, Ini Penjelasan BMKG

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Beberapa hari terakhir Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap tebal mulai dari pagi hingga sore hari. Hal ini juga mulai dikeluhkan masyarakat, pasalnya selain membuat jarak pandang terbatas, kabut tersebut menimbulkan bau bekas kebakaran hutan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Kota Pekanbaru, Ramlan menyebutkan kabut asap yang terjadi Riau saat ini memang diakibatkan oleh kerhutla di beberapa wilayah kabupaten.

"Memang ada karhutka di Pelalawan dan Inhu. Disamping itu juga terjadi di Jambi dan Palembang, sehingga menambah akumulasi asap di Riau, karena angin dari Tenggara," katanya.

Namun, dikatakan Ramlan untuk jarak pandang saat ini masih berada di angka 3 kilometer, sehingga masih aman untuk take off dan landing pesawat.

"Kalau visibility kurang dari 1 kilometer, itu dinyatakan tidak aman. Untuk kondisi tersebut lebih sering terjadi diantara pukul 6-7 pagi," ungkapnya.

Senentara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Kota Pekanbaru mendeteksi sebanyak 114 titik panas tersebar di Provinsi Riau, Sabtu (30/9/2023).

Forecaster on Duty BMKG stasiun Kota Pekanbaru, Mohd Ibnu menyebutkan ratusan titik panas ini tersebar di 7 kabupaten. Dengan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hulu dengan 44 titik.

"Penyumbang titik panas terbanyak kedua yaitu Kabupaten Indragiri Hilir dengan 37 titik. Ditambah dengan Rokan Hulu 17 titik, Kuantan Singingi 7 titik, Pelalawan 5 titik, Rokan Hilir 3 titik dan Kampar 1 titik," katanya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar