Makanan Kaleng dan Cepat Saji Penyebab Stroke pada Usia Muda

Ilustrasi

POTRETRIAU.com - Belakangan ini, orang berusia muda, bahkan remaja, banyak terserang stroke. Penyebab utamanya adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.

"Jadi pola hidup yang tidak sehat, pola makan yang juga tidak sehat, ini bisa memicu terjadinya hipertensi, diabetes pada usia muda dan itu berujung kejadian stroke," kata dokter spesialis neurologi, Mohammad Kurniawan, dalam temu media virtual bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Jakarta, Jumat (27/10/2023), seperti dikutip dari Inilah.com.

Dijelaskan Kurniawan, gaya hidup tidak sehat juga meliputi banyak hal. Selain pola makan, perokok aktif hingga mengonsumsi minuman beralkohol juga meningkatkan risiko serangan stroke di usia muda.

Adapun, penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba juga menjadi faktor lain meningkatnya risiko terjadinya stroke pada kelompok usia muda.

"Penting untuk kita waspadai bersama adalah drug abuse ya. Jadi penyalahgunaan obat-obatan, narkotik itu juga bisa memicu stroke ya, penggunaan kokain dan sebagainya. Itu bisa meningkatkan risiko tekanan darahnya melonjak tajam dan menyebabkan pendarahan di otak ya. Ini salah satu yang juga cukup sering terjadi pada usia muda," jelas Kurniawan.

Kurniawan menganjurkan anak-anak muda memilah makanan yang akan dikonsumsi. Hindari, makanan siap saji, termasuk makanan kaleng.

"Hindari makanan-makanan yang diawetkan, makanan-makanan kaleng, makanan-makanan yang tinggi kadar natrium, gula maupun lemak ya," sarannya.

Kurniawan juga menganjurkan agar masyarakat banyak mengonsumsi sayur-sayuran, kemudian buah-buahan. Termasuk mengkonsumsi lemak yang baik.

"Lemak yang baik itu dari ikan, misalkan minyak ikan ya," ujarnya.

Selain pola hidup tak sehat, dalam beberapa kasus faktor pemicu stroke lainnta yakni faktor bawaan genetik. Salah satunya yakni kelainan pada jantung.

Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar dari jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung.

"Atau bisa juga ada karena aneurisma. Aneurisma itu ada kelainan pembuluh darah di otak yang mudah pecah," pungkasnya.***


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar