GNPF: Habib Rizieq Diinterogasi Pihak Arab Saudi Selama 5 Jam

Jakarta, POTRETRIAU.COM - GNPF-U dan FPI menyebut Habib Rizieq Shihab  dicegah pemerintah Arab Saudi saat akan pergi ke Malaysia. Rizieq juga sempat diinterogasi pihak Arab Saudi sekitar lima jam di rumahnya.

"Sempat dari jam 11 malam sampai 4 subuh (diinterogasi). Kalau tidak salah di rumah, informasi yang kami dapatkan," kata tim kuasa hukum Rizieq, Damai Hari Lubis, saat dihubungi, Selasa (25/9/2018).

Damai mengatakan Rizieq  sempat bertanya ke pihak Saudi. Namun tak ada jawaban yang bisa menjelaskan pencegahan Rizieq ke Malaysia.

"(Diminta) 'Sementara kembali dulu'. Langsung dari pihak Habib Rizieq bertanya ke Kemendagri (Arab Saudi). Mereka tidak bisa menjelaskan. (Dijawabnya) 'Hanya perintah saja lah'. Terus ke imigrasi begitu juga, mereka tidak tahu-menahu. Itu kan pelanggaran ya. Seseorang yang tanpa punya kesalahan, kok nggak bisa tahu-tahu dicegah. Mereka tidak bisa menjawab," tutur Damai yang juga anggota GNPF-Ulama ini.

Pencegahan ini membuat Rizieq bersama GNPF-U bingung. Pasalnya beberapa bulan lalu, Rizieq masih bisa mendatangi Turki, Yaman, dan Maroko. Damai mengatakan administrasi keimigrasian Rizieq masih lengkap dan tidak overstay.

"Justru kita ini bingung. Selama ini clear di sana. Buktinya bisa keluar negeri. Mungkin itu bagian dari peraturan visa. Yang jelas diberikan keluar dulu. Tentang apa dan mengapa tentu ada kekuatan besar sehingga dia bisa dicegah," tutur dia.

"Kami mengharapkan beliau bisa keluar seperti semula. Sebelumnya kan pernah ke Turki, Yaman, Maroko. Kok bisa dicegah. Kita harapkan seperti semula. Apalagi dalam waktu dekat dia kan akan kembali. Kan ini merugikan dia dan umat juga," imbuh Damai.

Damai mengatakan Rizieq ingin ke Malaysia untuk bertemu dosennya guna menyelesaikan disertasinya. Dia mengatakan Rizieq kuliah di salah satu universitas di Negeri Jiran tersebut. Terkait pencegahan yang dialami Rizieq, dia berharap tak berdampak pada rencananya penyelesaian disertasi tersebut.

"Masih bisa (urus disertasi). Mereka juga tahu urusan darurat. Insyaallah nggak. Kan nggak karena lalai. Dosen dan universitasnya di Malaysia. Kalau dosennya ada di Indonesia ya bisa saja sekalian balik ke Indonesia," kata Damai.

Redaksi telah berupaya meminta tanggapan Kedubes Arab Saudi di Indonesia mengenai pernyataan GNPF-U. Staf bidang humas Kedubes Saudi menyatakan kedutaan sedang libur pada Selasa (25/9), sehingga belum bisa memberikan tanggapan. Staf tersebut juga menyarankan agar redaksi menanyakan langsung ke Dubes Saudi untuk Indonesia pada Rabu (26/9).

Sementara KBRI Riyadh belum menerima pemberitahuan soal pencegahan Habib Rizieq. Lazimnya, KBRI akan diberi tahu pemerintah setempat jika ada WNI yang dicegah.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar