Pemimpin Perusahaan Mulai Sigap Atasi Serangan Siber

POTRETRIAU.com - Setelah serangan global WannaCry pada pertengahan 2017, Adam Shrok, Managing Director of Cyber Risk Grant Thornton Amerika Serikat, menjelaskan terjadi perubahan siginifikan pandangan para pimpinan senior korporasi terhadap bagaimana serangan siber akan memengaruhi dan berdampak bisnis mereka.
Hal ini berdasarkan Grant Thornton International Business Report (IBR) 2018.

Seperti dampak terhadap waktu manajemen terkuras sebesar 29,9 persen, ini lebih tinggi dari hasil IBR 2016 yang 26 persen. Kemudian dampak hilangnya reputasi 22,3 persen (29,2 persen) dan biaya penanggulangan 18,4 persen.

"Jumlah serangan siber secara global memang belum meningkat secara dramatis seperti pada tahun lalu, meski kami mencatat ada kenaikan serangan sebesar 6,8 persen sejak 2015. Dan dampaknya terhadap pendapatan usaha korporasi relatif kecil, yang mana dilaporkan terjadi penurunan pendapatan korporasi sebesar 1-2 persen akibat serangan siber," ujar Adam dalam keterangan persnya.

Menurutnya, serangan siber sewaktu-waktu dapat terjadi, kapan saja, dan di mana saja. Belajar dari kasus 'WannaCry' pada tahun lalu, sangat penting bagi korporasi untuk menganalisis dan menempatkan pembaruan keamanan pada komputer dan perangkat seluler.

Karena begitu malware berada di dalam organisasi, mereka akan segera menyebar. Jadi penting untuk bereaksi cepat dan membatasi kerusakan yang timbul.

Sementara itu, keamanan siber di Indonesia Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, mengatakan dengan populasi besar dan pertumbuhahan ekonomi baik, Indonesia berpotensi menjadi salah satu target utama serangan siber, khususnya oleh peretas internasional. Apalagi laporan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure Coordinator Center (ID-SIRTI/CC) menyebutkan, jumlah serangan dari luar Indonesia lebih dari 205 juta serangan sepanjang 2017, dengan serangan paling banyak berasal dari malware.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar