Bagaimana Mau Bahagia Jika 4 Pola Pikir Ini Masih Ada di Diri Anda

POTRETRIAU.com - Hidup manusia tidak pernah lepas dari emosi. Baik itu emosi positif seperti senang, bahagia, dan bersyukur maupun emosi negatif seperti sedih, marah, dan kecewa. Semua emosi yang Anda rasakan tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental.

Jika Anda lebih sering merasakan emosi negatif, maka kesehatan mental akan semakin memburuk. Itu artinya, hidup Anda tidak bahagia karena mudah stres atau rentan dengan depresi. Kita-kira, apa saja pola pikir negatif dan membuat Anda sulit hidup bahagia?

Pola pikir yang membuat hidup Anda tidak bahagia

Berbagai pola pikir yang berkaitan erat dengan emosi negatif, namun perlu Anda singkirkan untuk mencapai hidup bahagia, antara lain:

1. Menyimpan dendam

Teman Anda melakukan sebuah kesalahan dan Anda bilang, “Oh, nggak apa-apa, kok.” Namun, bukan berarti Anda telah memaafkan kesalahannya. Anda mungkin masih menyimpan secuil rasa benci atau kesal karena telah disakiti atau dirugikan. Terlebih jika Anda sama sekali tidak mau menerima permintaan maaf tersebut, permusuhan bisa saja terjadi.

Menyimpan dendam atas perbuatan orang lain bisa membuat Anda stres atau depresi karena terus mencari cara untuk membalas dengan hal yang setimpal, bahkan lebih buruk lagi. Hal ini tentu menjauhkan Anda dari hidup bahagia.

Memaafkan kesalahan orang lain memang tidak mudah. Namun, harus Anda lakukan jika ingin memiliki hidup yang lebih baik. Anda hanya perlu membebaskan diri dari kebencian karena telah disakiti, berusaha move on dari situasi tersebut, dan tentunya tidak menuruti ego Anda untuk balas dendam.

2. Kejam pada diri sendiri

Semua orang pernah berbuat salah, termasuk Anda. Saat kesalahan yang Anda lakukan sulit untuk dimaafkan, perasaan menyesal, malu, dan bersalah mungkin menghantui Anda. Perasaan tersebut cenderung membuat Anda berpikiran negatif, cemas, dan memandang usaha apa pun dengan pesimis. Ini menandakan Anda tidak dapat memaafkan diri sendiri.

Saat Anda berbuat salah, menyadari kesalahan diri memang perlu. Hanya saja, jangan terlalu kejam dan membiarkan perasaan bersalah terus  mengekang Anda. Sebaliknya, Anda jadikan masa lalu sebagai pengingat agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama.

3. Mudah pesimis dan tidak yakin dengan potensi diri

Semua orang tentu ingin hidup bahagia dan bebas dari masalah. Salah satu syarat untuk mencapainya adalah dengan memiliki rasa percaya diri dan mengenal potensi diri. Sayangnya, banyak orang yang mudah putus asa. Perlu Anda ketahui bahwa sikap tersebut cenderung memunculkan berbagai pikiran negatif. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan membuat Anda tidak bahagia, bukan?

Jika emosi ini terus menguasai Anda, hidup akan makin terpuruk dan jauh dari kebahagiaan. Jadi, Anda harus mampu meyakini diri sendiri bahwa semua usaha yang dilakukan, tidak selalu berakhir dengan kegagalan. Yang terpenting jangan takut mencoba dan percaya diri dengan kemampuan yang Anda miliki.

Saat Anda menghadapi masalah atau harus mengambil suatu keputusan yang cukup rumit, jangan sungkan untuk minta bantuan keluarga atau sahabat. Tidak semua hal bisa Anda selesaikan sendiri, jadi harus paham betul seberapa besar kemampuan Anda.

4. Tidak mau menyesuaikan diri

Bukan hanya hewan dan tumbuhan, manusia juga perlu berdaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal ini bertujuan sebagai cara untuk seseorang dapat bertahan hidup dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Jika Anda sulit untuk menyesuaikan diri dan selalu menuntut orang lain untuk menyesuaikan diri dengan Anda, tentu hubungan tidak akan berjalan langgeng. Anda bisa saja dijauhi atau tidak disukai karena sifat Anda yang suka memerintah dan mem-bully.  Dijauhi atau ditakuti orang lain akan membuat Anda sendiri tidak nyaman, mudah stres, dan tidak bahagia meskipun kadang Anda tidak menyadarinya.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan? Anda perlu mempertajam rasa empati dan kepekaan terhadap lingkungan. Selain itu, cobalah untuk bersikap luwes dan mampu menempatkan diri dalam berbagai macam situasi. Caranya yaitu dengan mendengarkan orang lain dan bersikap terbuka.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar