Korban Tewas Yang Ditemukan Nelayan di Laut Bengkalis Ternyata Ingin Pulang Merawat Ibunya di Sumbar
DUMAI - Penemuan beberapa jasad yang mengapung di perairan Bengkalis, Riau, mulai terkuak. Mereka merupakan korban speedboat pancung (istilah untuk kapal kecil yang pipih), yang tenggelam di perairan Rupat Utara.
Keluarga korban, Anto melalui sambungan whatssapp, Sabtu (1/12/2018) mengatakan, dua penumpang dari 19 penumpang speedboat pancung itu adalah keluarganya.
''Mimi yang ditemukan itu adalah adik saya. Dia berangkat sama anaknya yang masih berusia 6 tahun. Mereka berangkat ilegal karena dokumennya hilang,'' ujar Anto dari Malaysia.
- JPO di Jalan Sudirman Akhirnya Diperbaiki, Setelah Ada Korban Jiwa
- Hendak Mandi, Seorang Anak di Bengkalis Terkejut Melihat Tubuh Ayahnya Tergantung
- 250 Hektar Lebih Lahan Terbakar di INHIL
- Warga temukan 2 Jenazah Pria Tanpa Busana Mengambang di Sungai Cimanuk
- Aksi Cepat Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Palu Mendapat Pujian Dari SBY
Anto mengatakan, perempuan yang ditemukan mengapung di perairan Kabupaten Bengkalis adalah adiknya yang pulang ke Indonesia dengan cara Ilegal dikarenakan dokumen kewarganegaraannya hilang di Malaysia.
Anto saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp, mengakui adiknya ingin pulang ke Indonesia karena ingin mengkitankan anaknya bernama Rian (9) yang berada di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
''Dia juga pulang ke Indonesia dikarenakan ingin menjaga ibunya yang sudah tua di kampung, dan tidak berencana lagi untuk kembali ke Malaysia,'' kata Anto, Sabtu (1/12/2018)
Dijelaskannya, bahwa adiknya bernama Mimi bersama keponakannya terpaksa pulang melalui cara ilegal dikarenakan dokumen kewarganegaraan Indonesia hilang di Malaysia.
Dikatakannya kembali, bahwa Mimi berada di salah satu daerah di Malaysia, sudah lima tahun lamanya bekerja disalah satu gerai makanan.
Untuk biaya menggunakan jalur gelap tersebut dirinya tidak mengetahui, dikarenakan adiknya sendiri yang berkomunikasi dengan pihak kapal speed pancung tersebut.
''Saya hanya bermohon kepada pihak yang berwajib di Indonesia untuk bisa menemukan keponakan saya dalam kondisi apapun, kami pihak keluarga sangat menanti kabar keponakan kami ini,'' katanya berharap.
Mimi berangkat dari Malaka, Malaysia pada Rabu (21/11/2018) sekitar pukul 12.00 malam waktu setempat, melalui cara ilegal dengan tujuan Pulau Rupat Bengkalis. ***
Tulis Komentar