7 Fakta Pemuda di Inhu yang Lulus SKD Sebagai Calon Tunggal Mengundurkan Diri dari Seleksi CPNS 2018

RENGAT, POTRETRIAU.com - Hasil tes Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) CPNS 2018 Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) telah diumumkan, Minggu (2/11/2018) lalu.

Pengumuman tersebut tentunya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para pelamar dengan harapan lulus dan bisa ikut tahapan seleksi selanjutnya.

Disaat banyak orang berharap lulus tahapan penerimaan CPNS 2018, seorang pemuda di Indragiri Hulu (Inhu) Riau justru sebaliknya. 

Dirinya mengundurkan diri dari tahapan seleksi setelah hasil SKD diumumkan.

Haris Setyawan, pemuda 24 tahun asal Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) memilih mengundurkan diri sebagai calon peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Berikut sejumlah fakta terkait keputusan Haris Setyawan mengundurkan diri setelah hasil SKD CPNS Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) diumumkan:

1. Sebagi calon tunggal.

Haris adalah satu-satunya peserta yang lulus Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada formasi guru Bahasa Inggris di SMPN 5 Batang Cenaku dengan total nilai mencapai 373.

Kepada Tribuninhu.com, Senin (3/12/2018), Haris mengungkapkan alasan dirinya mengundurkan diri.

Haris mengungkapkan awalnya ia tidak menyangka bisa lulus sebagai calon tunggal.

2. Tak Bisa Meninggalkan Orangtua

Namun di luar dugaannya, bahwa lokasi yang dipilihnya sangat jauh dari tempat tinggalnya.

Hal ini membuatnya berpikir ulang.

"Saya tidak bisa meninggalkan bapak ibu saya, bapak ibu saya sudah tua dan saya harus membantu orangtua saya jaga warung," kata anak bungsu dari empat bersaudara itu.

Haris mengungkapkan jarak antara SMPN 5 Batang Cenaku dengan tempat tinggalnya diperkirakan mencapai tiga jam perjalanan.

Hal itu membuatnya kesulitan pulang pergi setiap hari.

Namun ia juga tidak ingin tinggal di dekat lokasi sekolah karena ia tidak ingin meninggalkan orangtuanya.

3. Pernah Mengajar di Sekolah Swasta

Haris mengungkapkan sebelumnya ia juga pernah mengajar di salah satu sekolah swasta di Rengat.

Namun ia mengundurkan diri karena jam kerja yang terlalu besar sehingga tidak bisa menemani orangtua menjaga warung.

Haris juga sempat menanyakan peluang pindah lokasi kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Inhu.

Namun pihak BKP2D, permintaannya itu tidak bisa dipenuhi.

4. Ingin Dekat Orangtua Sambil Jaga Warung

Dirinya juga tidak ingin dikenakan sanksi kemudian hari, oleh karena itu memilih mengundurkan diri dari proses seleksi CPNS.

Haris memilih dekat dengan orangtua sambil menjaga warung.

"Saat ini penghasilan dari warung lebih dari cukup, kalau memang rejeki lain kali saya coba lagi," kata Haris.

5. Kekecewaan Sang Ayah

Keputusan Haris Setyawan mengundurkan diri dari proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) membuat hati Edi Puryono, ayahnya kecewa.

Edi berdebat dengan anak bungsunya itu dengan mata berkaca-kaca.

Memang Haris semenjak awal sulit untuk membicarakan hal ini dengan orangtuanya.

Namun keputusan itu sudah diambil, dirinya harus mengungkapkan alasannya mengundurkan diri.

Sebagai orangtua, Edi menginginkan anaknya mendapat hidup yang layak.

Sebab pekerjaan sebagai PNS dianggapnya lebih baik dibandingkan pekerjaan sebagai penjaga warung harian.

"Kalau warung ini kan gak menentu, kalau lagi banjir pembeli banyak yang datang. Kalau pas lagi sepi, ya sepi," kata Edi.

Edi berkata meski usianya kini sudah menginjak 68 tahun, namun dirinya masih merasa kuat.

"Kan bisa cari kos di sana, balik ke rumah sekali seminggu," katanya.

6. Meneteskan Air Mata

Edi juga menyayangkan sikap Haris memilih mengundurkan diri sebagai CPNS Inhu karena alasan itu.

Menurutnya ribuan orang berjuang untuk bisa mendapatkan pekerjaan sebagai PNS.

"Kalau memang harus mengundurkan diri, lebih baik tidak usah tes dari awal," kata Edi.

Perdebatan itu juga membuat Haris meneteskan air mata.

Ia hanya ingin dekat dengan orangtua.

Memang dari awal ia tidak mengetahui lokasi SMPN 5 Batang Cenaku yang merupakan lokasi formasi yang dipilihnya.

"Dari awal sudah ada kesalahpahaman, saya tidak tahu kalau lokasi SMPN 5 Batang Cenaku itu harus sejauh itu," katanya sedih.

7. Beri Pemahaman ke Ayah

Haris juga berusaha memberikan pemahaman kepada ayahnya, meski hanya dengan menjaga warung ia bisa mendapat hidup layak.

"Dengan warung ini, bapak bisa umroh. Dengan warung ini ibu juga bisa daftar naik Haji," kata Haris sambil berlalu meninggalkan perdebatan dengan ayahnya. 

 


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar