Penabalan Gelar Adat Pada Jokowi Sedot Biaya Rp3 Miliar, Ini Kata Anggota Banggar DPRD Riau
POTRETRIAU.com - Anggota Banggar DPRD Riau Aherson angkat bicara perihal polemik anggaran penambalan gelar adat pada presiden Joko Widodo sebesar Rp 3 Miliar.
Menurut Dia anggaran itu memang ada dan berasal dari hibah bansos dari APBD 2018 yang diberikan pada Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
"Di LAM itu tidak ada dibunyikan itemnya untuk apa. Maka dari awal saya bilang, LAM itu hibahnya global. Dan Itemnya disusun oleh LAM,"Ujarnya. Rabu 12 Desember 2018.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Kendatipun demikian, Aherson mengakui bahwa anggaran hibah bansos untuk LAM itu memang ada dan berasal APBD 2018. Namun dirinya tidak bisa menilai apakah anggaran sebanyak itu adalah wajar atau tidak untuk penambalan gelar adat pada Jokowi.
"Tapi secara globalnya mungkin anggaran itu meliput anggaran perjalan dinasnya, ada honornya, program penyuluhannya pada masyarakat dan ada makanya, tapi apakah itu masuk dalam programnya atau tidak ? Dan saya yakin kalau untuk gelar itu tidak mungkin sebesar 3 Miliar, tapi ada item-item lain,"ungkapnya.
Politisi Demokrat ini juga akan mencoba melakukan pemangilan kepada penerima bansos untuk dievaluasi terkait penyaluran dana hibah bansos ini nantinya.
'"Kita juga menghimbau pemprov Riau untuk lebih arif dalam menggunakan uang semaksinal mungkin untuk masyarakat Riau apalagi terkait acara pemberian gelar ini apakah dibutuhkan rakyat atau tidak," tutupnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa acara pemberian gelar Jokowi menghabiskan biaya sebesar Rp3 miliar. Jumlah itu dinilai tak wajar karena acaranya hanya sekelas pemberian gelar pada Jokowi. (R24)
Tulis Komentar