Sedih Bendera dan Baliho Partai Demokrat Dirusak

SBY: Saya Bukan Capres, Saya Tidak Berkompetisi dengan Jokowi

Ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat meninjau bendera dan baliho Partai Demokrat dirusak di Pekanbaru.

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tak bisa menyembunyikan rasa kesedihannya karena melihat bendera serta spanduk selamat datang dirinya oleh kader Demokrat Riau dirusak dan dirobek oleh orang tak dikenal.

"Tadi malam hingga dini hari para petinggi Demokrat Riau mendapat kabar kalau bendera dan baliho selamat datang dirusak. Saya tidak langsung percaya, tapi kenyataan pahit ini memang benar saya terima. Pagi ini saya sengaja melihat jalan ini, rupanya memang benar. Ada yang dirobek, dibuang ke parit parit," kata SBY dengan perasaan sedih usai meninjau bendera.

SBY menambahkan, ia tak menyangka dengan apa yang dilihatnya tersebut. Selama ini masyarakat Riau yang dikenalnya sebagai masyarakat yang akhlaknya terpuji dan santun terhadap tamu yang datang.

"Saya sempat tanyakan saudara kami di Riau apakah sudah berubah? Selama 10 tahun memimpin, saya mengenal karakter akhlak saudara kami di Riau saling menghormati dan menghargai apapun perbedaan politiknya," tegasnya.

Tak hanya itu, ia sempat mengatakan kebanggaannya atas majunya demokrasi di Indonesia. Tetapi kenyataan pahit ia terima saat bendera dan spanduk dirinya dirusak.

"Saya bukan Capres, saya tidak berkompetisi dengan Jokowi. Saya berikhtiar berjuang dengan cara baik dan amanah sesuai dengan yang diatur konstitusi dan Undang-undang, tapi ini yang kami dapatkan," cakapnya lagi.

Ia memerintahkan Sekjend dan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduk Partai Demokrat.

"Saya perintahkan kepada Sekjend, pemimpin Demorkat Riau dan Pekanbaru agar semua atribut ucapan selamat datang atas kunjungan saya ke Riau dan bendera Demokrat diturunkan, lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera, baliho kita dirobek, diturunkan, diinjak. Sama saja dengan merobek saya, menginjak dan dibuang ke selokan," tukasnya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar