POTRETRIAU.com - Wisuda adalah puncak pencapaian tertinggi yang diimpi-impikan setiap mahasiswa. Namun, sebelum toga bertengger di kepala, Anda harus berjuang dahulu menyelesaikan skripsi yang revisinya bisa bikin kepala pusing tujuh keliling.

Kemudian setelah berhasil menaklukkan tantangan itu, rasa bangga pun mencuat dari dalam diri kita saat menghadiri prosesi wisuda bersama teman-teman dan orang tua. Apalagi jika IP yang diraih masuk dalam kategori memuaskan.

Namun berbeda dengan kisah Rina Muharami, seorang mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Perempuan berhijab ini telah menyelesaikan sidang skripsinya sejak tanggal 24 Januari 2019.

Setelah dinyatakan lulus, hal tak terduga menimpa dirinya. Rina meninggal 13 hari setelah sidang karena sakit yang dideritanya. Ternyata Rina sudah menahan sakit selama satu bulan lamanya. Namun ia tidak menyerah dalam menyelesaikan skripsi.

Wisuda pun digelar Rabu (27/2) kemarin. Tak hanya kebahagiaan yang terpancar di tempat itu, namun juga haru yang mendalam terutama saat seorang pria setengah baya naik ke atas podium. Pria yang diketahui bernama Bukhari ini tidak mengenakan toga, ia berkemeja rapi dengan peci di kepalanya.

Beliau adalah ayah dari Rina Muharami. Bapak itu menggantikan putrinya untuk menerima ijazah yang telah diperjuangkan anaknya selama bertahun-tahun di bangku kuliah. Di mata teman-temannya, Rina dikenal sebagai mahasiswa sederhana yang tekun. Momen mengharukan ini pun diabadikan oleh uin_arraniry_official di Instagram.

Sumber : viva /