Pemdes Kuala Sebatu Sering Melakukan Pertemuan dengan PT. SAGM Namun Hasilnya Zoonk.
TEMBILAHAN, POTRETRIAU.com - Terkait dengan limpahan air yang diduga dari PT. Setia Agrindo Mandiri (SAGM), Pemerintah Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sering turun ke lahan warga yang terdampak banjir.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Amiruddin saat diwawancarai wartawan, Sabtu (1/10/22) malam.
"Di bawah pimpinan Bu Yanti tahun 2019 kami dari Pemerintah Desa Kuala Sebatu sudah sering turun ke lokasi melihat kondisi lahan warga yang terdampak banjir. Dan kami sebelumnya juga sudah pernah melakukan audiensi kepada pihak perusahaan, namun pihak PT itu dalihnya minta proposal, sudah kita sampaikan, cuman tidak ada kelanjutannya," kata Amiruddin.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Kemudian, Amir juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 akhir, di Parit Sejanda juga pernah ada permasalahan hingga airnya meluap. "Pemerintah Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, turun langsung meninjau ke lokasi, itu juga kami pernah bernegosiasi, selalu saja pembahasannya itu layangkan proposal nanti kita normalisasi, cuman setelah pertemuan itu, ya begitulah, didiamkan lagi oleh pihak perusahaan," tukasnya.
Sekretaris Desa Kuala Sebatu itu juga menyebutkan bahwa setiap kali melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan tidak menemukan solusi yang kongkrit.
"Karena setiap pertemuan pihak perusahaan selalu mengirimkan orang yang tidak bisa memberikan keputusan, istilahnya itu pertemuan kita sia-sia saja, contoh di awal-awal jabatan pak Budi kemarin, sekitar bulan April di Sebatu Dalam bagian parit Anging mammiri itu jebol juga kemarin, lahan-lahan masyarakat tenggelam sudah kita lakukan pertemuan di kantor desa, setelah itu sudah kami sampaikan dari pihak Desa mengusulkan bagaimana perusahaan itu bisa normalisasi," tuturnya.
"Cuman mereka sering menyebutkan istilah, nanti kita sampaikan ke atas. Setelah kita diamkan tak ada juga sampai sekarang, hasil yang didapatkan hanya Zonk," pungkasnya. (***/Rls)
Tulis Komentar