BPTP Riau Produksi Benih Unggul Padi Bermutu, Bisa Hasilkan 8 Ton GKP Per Hektare

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Salah satu komponen produksi padi yang dibutuhkan petani adalah benih bermutu. Ketersediaan benih bermutu dinilai strategis karena akan sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman.

Peran benih sangat menentukan kapasitas produksi yang akan dihasilkan dan berkembangnya agribisnis, maka penggunaan varietas unggul yang sesuai dengan preferensi konsumen dan sistem produksi benih secara berkelanjutan menjadi sangat penting.

“BPTP Riau bekerjasama dengan petani penangkar di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu menghasilkan benih padi Inpari 32 kelas benih SS dengan target produksi 12,5 ton GKG. Pada hasil penangkaran seluas 4 hektare yang melibatkan Kelompok Tani Ngudi Subur ini memberikan hasil panen dengan produktivitas sebesar 8,27 ton GKP (Gabah Kering Panen, red),” ungkap Kepala BPTP Riau, Dr. Shannora Yuliasari, S.TP MP, Jumat (7/10/2022).

Banyak varietas unggul padi yang produksinya tinggi telah dihasilkan oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian, salah satu diantaranya adalah varietas Inpari 32 HDB yang produksinya bisa mencapai 12 ton/ha.

Varietas Inpari 32 HDB sangat disukai oleh petani di Kabupaten Rokan Hulu dan banyak ditanam oleh petani, dan apabila menghasilkan rata-rata produksinya bisa menghasilkan 7-8 ton/hektare, maka hal ini dapat menjadi sebuah lompatan bagi stok ketersedian pangan utamanya beras.

Shannora Yuliasari menjelaskan, varietas Inpari 32 HDB yang merupakan perbaikan dari varietas Ciherang. Varietas Ciherang sangat disukai oleh sebagian besar petani padi, namun ketahanan terhadap beberapa jenis hama penyakit saat ini mulai patah seiring dengan adanya perubahan lingkungan. Untuk menggantikan varietas yang sangat diminati oleh petani tersebut, maka dilepaslah varietas Inpari 32 HDB yang merupakan perbaikan dari varietas Ciherang.

Berdasarkan deskripsinya varietas padi Inpari 32 HDB merupakan hasil persilangan antara Ciherang dan IRBB64 dan umur tanamannya 120 hari setelah sebar.

Potensi hasilnya Inpari 32 HDB bisa mencapai 8,42 ton/hektare GKG dan rata-rata 6,30 ton/ha GKG. Selain itu, Inpari 32 HDB juga memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri biotipe 3, tahan terhadap virus tungro ras langrang dan juga tahan terhadap penyakit blas 033 serta 073.

Kegiatan produksi benih padi bersertifikat ini selalu didampingi oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) dan Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar