Doktrinisasi Sebatang Rokok Dalam Diri Manusia

INHIL, POTRETRIAU.com -  Satu batang rokok yang berisi banyak campuran namun anehnya mengapa dia mampu mendoktrin atau menghipnotis diri kita mengkonsumsinya.

Kandungan yg ada pada sebatang rokok di antaranya :

Aseton (Penghapus Kucing)

Naftilamin (Zat Karsinogenik)

Metanol (Bahan Bakar Roket)

Pirena (Pelarut Industri)

Dimethylnitrosamine (Zat Karsinogenik)

Naftalen (Kapur barus)

Kadmium (Dipakai accu mobil)

Karbon Monoksida (Gas dari knalpot)

Benzopiren (Zat Karsinogenik)

Vinyl Chloride (Bahan Plastik PVC)

Hidrogen Sianida (racun untuk hukuman mati)

Toluidin (Zat Karsinogenik)

Amonia (pembersih lantai)

Uretan (Zat Karsinogenik)

Toluena (Pelarut Industri)

Arsenik (Racun Semut Putih)

Dibenzacridine (Zat Karsinogenik)

Fenol (antiseptik/pembunuh kuman)

Butana (Bahan Bakar Korek Api)

Polonium -210 (bahan radioaktif)

Rokok itu sampah bagi orang tidak perokok, bagi orang yang perokok, rokok itu penikmat segala rasa. 

Lalu berdialog antara perokok dan tidak berjiwa perokok pada akhirnya semua memiliki argumentasi untuk menjadi penalar imajinasi. 

Sampah orang yang merokok di dekat orang yang tidak merokok, 

"Kata-kata perokok, lebih baik merokok sampai mati, karena rokok itu membuatku dapat berfikir, mendapatkan ketenangan, dan rokok itu beda dari yang lain."

Ya iya kita yang mengsugesti diri, sehingga dapat merasakan hal tersebut.

tidak merokok kita tetap mati, banyak orang tidak merokok karena ia berfikir bukan karena rokok tapi karna daya otak kita yang bekerja mencari kebahagiaan itu sangat mudah, menyebut diri Kita mensugesti diri kita bahagia maka. 

Indah rokok itu ada tapi lebih indah roko itu tiada. 

Hal kecil ini adalah proses pembunuhan yang sangat tajam dalam diri kita namun secara perlahan.

Pt. Rokok yang ada ini yang menjadi permasalahan.

Pemimpin jaga kesehatan tapi segala yang menimbulkan penyakit tidak di akhiri. 

Lalu siapa yang salah. ? 

Perusahaan ?

Dokter?

Aparat?

Atau pemimpin?

Atau masyarakat?

Yang salah ini. 

Perusahaan punya uang yang banyak.

Dokter jika tidak ada penyakit tdk dapt duit. 

Aparat siapa yang melindunginya dan menghidupkannya. 

Pemimpin narasi dan cara berfikir nya yang tidak baik. 

Masyarakat itu tidak ada hak mengatur namun dapat meminta. Jika di beri terdiam.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar