Viral Mahasiwa Pertukaran Pelajar Mengaku Dicabuli Di Asrama, Humas UIR Buka Suara
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Warganet dihebohkan dengan sebuah cuitan di media sosial Twitter lantaran menyebutkan adanya perilaku tak senonoh oleh mahasiswa saat program pertukaran mahasiswa di salah satu Kampus Islam di Riau
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah disodomi sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," bunyi cuitan dari akun @mazzini_gsp.
Sampai saat ini pemilik cuitan tersebut enggan membeberkan universitas mana yang menjadi tempat perbuatan tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari warganet dan menebak-nebak sendiri kampus mana yang disinggung dalam twit tersebut.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Banyak warganet yang menduga-duga Universitas Islam Riau (UIR) yang dimaksud oleh cuitan tersebut. Hal itu lantaran UIR menjadi satu-satunya kampus di Riau yang menerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Kemendikbud Ristekdikti dan Kementerian Keuangan tersebut.
Dalam program tersebut 136 mahasiswa akan berkuliah di kampus UIR selama empat bulan dua minggu yang dimulai dari 8 September hingga 20 Januari 2023.
Adapun ratusan mahasiswa yang memilih UIR sebagai perguruan tinggi tujuan berasal dari berbagai sekolah tinggi serta universitas se-Indonesia, di antaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Airlangga, STKIP Invada Cirebon, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Haluoleo Kendari, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Yapis Papua.
"Kami belum menerima laporan resmi dari mahasiswa yang bersangkutan. Di internal kampus kami melakukan proses mitigasi untuk menemukan faktanya," sebutnya melalui pesan WhatsApp.
Cuitan tersebut hingga kini telah di-retweet ribuan kali dengan ratusan komentar beragam dari warganet.
Tulis Komentar