November 2022 Riau alami inflasi 5,89 persen

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddin menyebutkan pada November 2022 gabungan tiga kota di Provinsi Riau mengalami inflasi secara tahunan (year on year) yakni November 2021-November 2022 sebesar 5,89 persen.

"Inflasi Riau sebesar 5,89 persen itu tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,02. Secara bulan ke bulan (mounth to mounth) mengalami inflasi sebesar 0,12 persen," kata Misfaruddin di Pekanbaru, Kamis.

Misfaruddin mengatakan, inflasi untuk tahun kalender (Januari - November) 2022 tercatat sebesar 5,84 persen sedangkan dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi year on year (yoy) yaitu Kota Pekanbaru sebesar 6,13 persen, Kota Dumai sebesar 5,40 persen dan Kota Tembilahan sebesar 4,14 persen.

Inflasi tahunan, katanya, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 15,15 persen, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,17 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,30 persen, kelompok perlengkapan.

"Indeks kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan adalah peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,99 persen kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,26 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 3,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,79 persen," katanya.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,58 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,39 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,41 persen. Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi tahun ke tahun yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,79 persen.

Namun demikian, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi secara tahunan pada November 2022, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, mobil, kontrak rumah, telur ayam ras, bawang merah, sewa rumah, bakso siap santap, ikan serai, dan lainnya.

"Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi untuk bulan ke bulan pada November 2022 antara lain rokok kretek filter, daging ayam ras, ayam hidup, minyak goreng, emas perhiasan, kontrak rumah, beras, dan lainnya," katanya.

Sementara itu dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK seluruh kota mengalami inflasi tahun ke tahun dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 7,01 persen, diikuti oleh Kota Padang sebesar 6,85 persen dan Kota Meulaboh sebesar 6,38 persen. 

Sedangkan inflasi tahun ke tahun (yoy) terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,87 persen dan berdasarkan urutan inflasi yoy kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut adalah Pekanbaru urutan ke-5, Dumai urutan ke-15 dan Tembilahan urutan ke-23. ***


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar