2.102 Warga Riau Terserang DBD Sepanjang Tahun Ini
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Kasus Demam Berdarah (DBD) di Provinsi Riau sepanjang tahun ini tercatat terus bertambah dan mengkhawatirkan.
Dari data yang dihimpun bidang pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Riau, jumlah kasus DBD dari 12 kabupaten kota di Riau pada Bulan November berjumlah 164 kasus.
Hingga saat ini, total kasus DBD se-Riau sepanjang tahun 2022 ini tercatat sudah sebanyak 2.102 kasus. Kabar dukanya sudah 14 orang meninggal.
- JPO di Jalan Sudirman Akhirnya Diperbaiki, Setelah Ada Korban Jiwa
- Hendak Mandi, Seorang Anak di Bengkalis Terkejut Melihat Tubuh Ayahnya Tergantung
- 250 Hektar Lebih Lahan Terbakar di INHIL
- Warga temukan 2 Jenazah Pria Tanpa Busana Mengambang di Sungai Cimanuk
- Aksi Cepat Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Palu Mendapat Pujian Dari SBY
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan, pihaknya menanggapi serius persoalan ini, bahkan saat ini pihaknya sudah mengirimkan surat ke Dinas Kesehatan kabupaten kota.
Zainal Arifin meminta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan masyarakat untuk mewaspadai puncak dari kasus demam berdarah di Riau.
Dari 12 Kabupaten Kota di Riau, kata Zainal, Pekanbaru menjadi daerah paling mengkhawatirkan dan kasus terbanyak demam berdarah.
"Se Riau memang di Kota Pekanbaru paling tinggi. Kita akan koordinasi dengan Kadiskes Pekanbaru," kata Zainal, Rabu (14/12/2022).
Agar kasus DBD tidak terus bertambah, kata Zainal lagi, setiap rumah harus ada juru pemantau jentik (Jumantik). Dan itu adalah anggota keluarga di masing - masing rumah.
"Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus di giatkan," imbuhnya.
Tulis Komentar