Meski Sempat Turun di Bulan Oktober dan November Tapi Nilai Ekspor Riau Tahun Ini Naik 13,68 Persen
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Meksi nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada November 2022 sebesar US$ 1,81 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,69 persen dibanding ekspor Oktober 2022 sebesar US$ 2,00 miliar namun selama Januari-November 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 13,68 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Badan Pusat Statisktik Riau Misfaruddin, penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 10,41 persen meskipun ekspor migas naik sebesar 4,95 persen. Ekspor nonmigas dari US$ 1,91 miliar pada bulan Oktober 2022 turun menjadi US$ 1,71 miliar pada bulan November 2022.
"Sementara itu, ekspor migas mengalami kenaikan dari US$ 94,01 juta pada bulan Oktober 2022 naik menjadi US$ 98,66 juta pada bulan November 2022," jelasnya, Kamis (15/12/2022) di Pekanbaru.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Meski demikian, selama Januari-November 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 13,68 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 16,21 persen, meskipun ekspor migas mengalami penurunan sebesar 11,97 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 91,70 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami kenaikan sebesar 169,61 persen," jelasnya lagi.
Lebih lanjut Dia mengatakan, pada November 2022, dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar, tujuh golongan mengalami penurunan dibanding Oktober 2022. Penurunan yang terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati yaitu sebesar US$196,66 juta, diikuti oleh berbagai produk kimia US$ 69,61juta, bahan-bahan Nabati sebesar US$ 3,86 juta, serat stapel buatan sebesar US$ 3,42 juta, Tembakau sebesar US$ 2,08 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 0,78 juta dan Berbagai Makanan Olahan sebesar 0,11 juta.
Sedangkan kelompok barang yang mengalami kenaikan antara lain golongan Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 51,57 juta, diikuti Kertas dan Karton sebesar US$ 21,87 juta, dan kelompok Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 2,98 juta.
"Untuk periode Januari-November 2022, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas (HS 2 dijit) memberikan kontribusi sebesar 99,39 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami kenaikan sebesar 16,37 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," imbuhnya.
Tulis Komentar