Harga Masih Tinggi, Cabai Merah Dan Beras Sumbang Inflasi Di Pekanbaru
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Cabai merah dan beras masih menjadi satu penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru. Kedua komoditi ini harganya masih tinggi lantaran termasuk sebagai bahan pangan prioritas.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru bakal melakukan intervensi terhadap lonjakan harga dari kedua komoditi pangan ini.
Potensi kenaikan harga bahan pangan menjadi perhatian dalam rapat pengendalian inflasi Kota Pekanbaru. Pemerintah kota telah membahas kemungkinan kenaikan harga bahan pangan di pasaran.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
"Kita membahas langkah antisipasi kemungkinan kenaikan harga, seperti minyak goreng dan bahan pangan lainnya," ungkap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Minggu 29 Januari 2023.
Menurutnya, harga bahan pangan di pasaran saat ini cenderung stabil. Ia menyadari harga pangan
Ada sejumlah bahan pangan yang masih menjadi perhatian yakni bawang merah dan minyak goreng. "Bila satu pekan kenaikan harga terjadi, maka akan jadi perhatian kita bersama tim satgas pangan dan tim pengendalian inflasi," paparnya.
Indra mengatakan, adanya intervensi tersebut bisa mendukung produksi pangan, pasokan terjaga dan harga terkendali. Mereka melakukan bahasan bersama instansi terkait dan distributor membahas upaya menangani inflasi.
Mereka mengklaim untuk pasokan bahan pangan prioritas saat ini seperti beras, cabai dan lainnya masih aman. "Jadi kita sudah lakukan pantauan ke distributor, kita pastikan untuk bahan pangan strategis persediaannya masih aman," jelasnya.
Indra yang juga Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru ini juga berharap distribusi bisa lebih lancar dengan subsidi transportasi atau kerjasama dengan daerah produsen.
"Nanti kita pelajari kerjasama seperti apa, agar tidak ada kendala dalam distribusi bahan pangan," paparnya.***
Tulis Komentar