Biaya Angkut dan Rasa Pedas Bikin Harga Cabai Tiap Pasar di Pekanbaru Berbeda
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Disperindag Kota Pekanbaru menyatakan harga bahan pokok berbeda-beda di setiap pasar tradisional.
Diketahui, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga bahan pokok di Kota Pekanbaru, termasuk biaya angkut dari pasar induk sementara di samping Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
"Harga di tiap pasar berbeda-beda," ucap Kadisperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin dilansir pgi, Sabtu (11/2/2023).
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Dijelaskannya, cabai dari provinsi tetangga masuk ke pasar induk sementara (di belakang Terminal BRPS). Setelah itu, bahan pokok itu dikirim ke pasar-pasar tradisional di Pekanbaru.
"Di pasar induk itu, banyak pilihan cabai. Harga cabai dari bukittinggi paling mahal. Sedangkan cabai dari aceh lebih murah. Meski bentuknya sama, tingkat kepedasannya berbeda. Harga juga berbeda," ucapnya.
"Harga cabai juga berbeda saat pagi dan siang hari. Komoditas holtikultura lainnya juga mengalami perubahan harga di satu pasar dari pagi hingga petang," pungkasnya.
Tulis Komentar