Polisi Bongkar Makam Ibu Muda di Boyolali
BOYOLALI, POTRETRIAU.com - Polres Boyolali membongkar makam Novi Septiani, untuk selanjutnya dilakukan outopsi. Pembongkaran dilakukan karena kematian ibu muda itu diduga tidak wajar.
"Penyidik melaksanakan salah satu kegiatan dalam proses penyidikan, yaitu bongkar mayat dilakukan untuk dapat mengetahui secara pasti penyebab kematian korban," ujar Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, disela-sela menyaksikan pembongkaran makam di Pemakaman Umum Kyai Sundigong, Desa Kebongulo, Musuk, Boyolali Minggu (7/10/2018).
Dalam pembongkaran dan outopsi mayat korban ini, Polres Boyolali bekerja sama dengan DIV Polda Jateng. Setelah makam dibongkar dan mayat korban diangkat, tim DIV Polda Jateng langsung melakukan outopsi di tempat tersebut.
- Sambil Menangis Roro Jatuh Pingsan di Kaki Ibundanya Setelah dihukum 5 Tahun Penjara
- Keterlaluan, di Dumai Ayah Tiri Tega Perkosa Anak dibawah Umur
- Janjikan CPNS dan Tenaga Kontrak pada Korban, Seorang Honorer Memperoleh Ratusan Juta
- Selama Tiga Bulan, Perempuan 25 tahun Ini Menjadi Budak seks Anggota ISIS
- Perkampungan di Tulungagung diserang Ribuan Pemuda Berkostum Hitam
"Korban inisial NS (Novi Septiani), 22 tahun. Masih cukup muda. Pekerjaannya Ibu rumah tangga dan memiliki satu anak (yang masih kecil)," kata Aries.
Korban meninggal dunia pada Senin (1/10) dini hari. Warga Dukuh Gumukrejo, Desa Kebongulo, Kecamatan Musuk, Boyolali ini pun dimakamkan pada hari itu juga. Dia dilaporkan meninggal mendadak. Pada awalnya Polres Boyolali tidak mendapatkan laporan tentang kematian korban karena keluarga menganggap sebagai kematian wajar.
Namun beberapa hari kemudian berkembang informasi dari masyarakat, pada saat jenazah korban dimandikan, ditemukan beberapa tanda seperti bekas kekerasan. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi dari masyarakat. Polisi memintai keterangan kepada saksi-saksi, di antaranya suami korban, orang tua korban, warga yang memandikan jenazah, sejumlah tetangganya hingga perangkat desa setempat.
"Kita berdoa yang pertama kebaikan untuk korban. Kedua (outopsi dilakukan) biar tidak ada pertanyaan di kemudian hari dan muncul masalah dikemudian hari. Karena apabila jenazah korban dalam kondisi sudah terlalu lama, tidak bisa diketahui lagi apa yang menjadi penyebab kematiannya," kata Aries.
Kapolres menyatakan pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Dia juga tidak bisa menduga-duga siapa pelakunya.
"Namun tentunya penyidiklah dengan alat bukti yang cukup bisa merangkai peristiwa ini dan tentunya akan bisa menemukan siapa pelaku apabila benar ini korban meninggal karena suatu peristiwa pidana. Makanya sama-sama kita tunggu perkembangan hasil forensiknya," tandas Aries.
Tulis Komentar