Berapa Waktu Ideal Menggunakan Media Sosial dalam Sehari?

ilustrasi

RAKYATKU.COM - Pernahkah melewati satu hari tanpa memandang lini masa media sosial? Bagaimana rasanya? Kebanyakan orang akan merasa ada yang kurang bahkan gelisah bila tidak menggunakan media sosialnya sehari saja.

Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial menjadi cara baru dalam berkomunikasi. Melalui media sosial, seseorang dapat terus terhubung dengan keluarga dan rekan di berbagai tempat, bahkan berbeda negara. Beragam platform media sosial juga terus bertambah dengan berbagai fitur canggih di dalamnya. Tak sedikit pula orang yang memiliki akun media sosial lebih dari satu.

Berdasarkan laporan dari Royal College for Public Health di Inggris, 91 persen dari kelompok usia 16-24 tahun merupakan pengguna aktif media sosial. Jumlah ini jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pengguna pada kelompok 55-64 tahun dan 65 tahun ke atas, yaitu 51 persen dan 23 persen.

Para pengguna aktif itu dapat menghabiskan waktu hingga dua jam sehari untuk menggunakan media sosial. Bila sudah mencapai tingkat adiksi (ketergantungan), mereka biasanya tidak mampu lepas dari gawai dan media sosial, bahkan untuk waktu yang sebentar.  

Media sosial memang memiliki sejumlah manfaat, seperti memudahkan dalam berbagi kabar, menemukan komunitas seminat, bahkan menjadi peluang usaha. Namun, kita juga tak boleh menutup mata pada dampak buruk yang mungkin terjadi akibat penggunaan media sosial, khususnya pada dewasa muda.

Studi menunjukkan, pengguna aktif media sosial cenderung lebih rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa, seperti kecemasan, kesepian, depresi, adiksi (ketergantungan), serta masalah lain seperti gangguan konsentrasi (Attention Deficit and Hyperactive Disorder) dan gangguan tidur. 

Makin banyak jenis media sosial yang dipakai dan makin lama waktu yang dihabiskan untuk itu, makin tinggi pula risikonya mengalami kondisi-kondisi di atas.

Selain itu, maraknya cyberbullying atau perundungan di dunia maya membuat pengguna media sosial, terutama remaja, rentan mengalami masalah psikologis. Misalnya, rendahnya rasa percaya diri, bulimia, bahkan rasa ingin bunuh diri akibat depresi.

Dari segi fisik, menggunakan media sosial hingga larut malam dapat mengganggu siklus tidur sehingga penggunanya bisa mengalami gangguan tidur dan social jet lag. Kondisi ini menyebabkan tubuh rentan mengalami kenaikan berat badan dan obesitas. 
Di sisi lain, obesitas merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit seperti kolesterol, penyakit jantung, dan stroke. Berbagai dampak negatif itu membuat para ahli menyimpulkan bahwa kecanduan terhadap media sosial sama berbahayanya dengan kecanduan rokok dan alkohol.

Sejauh ini belum ada kesepakatan berapa batas aman menggunakan media sosial dalam sehari. Yang jelas, penggunaan lebih dari dua jam per hari dapat menimbulkan tekanan psikologis dan gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental. Karena itu, waktu dua jam sering dianggap sebagai batas aman menggunakan media sosial.

Sebagai alternatif, manfaatkan waktu Anda untuk bekerja, berinteraksi dengan teman atau kerabat, dan melakukan aktivitas fisik yang sudah jelas baik untuk tubuh Anda.

Penggunaan media sosial sejatinya adalah pilihan setiap penggunanya. Karena itu, jadilah pengguna yang bijak dan cerdas.

Bila sudah berlebihan, batasi penggunaannya. Mengurangi waktu menggunakan media sosial dan menggantinya dengan kegiatan positif lain, seperti berolahraga dan melakukan hobi, akan membuat Anda lebih sehat serta bahagia.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar